Mari mulai pagi ini dengan bersyukur kepada Tuhan kita dengan lisan kita dan seluruh perasaan kita.
Ada orang merasa miskin ketika
tabungannya dibawah 1 Milyar, tapi ada orang yang merasa kaya hanya karena
tabungannya melewati angka 10 juta.
Ada orang yang masih merasa susah,
padahal gajinya di atas 20 juta, tapi ada yang merasa bahagia hanya karena
gajinya naik 45 ribu saja.
Ada orang yang merasa bajunya itu-itu
saja, padahal koleksi baju di lemarinya lebih dari 70, sementara ada yg merasa
ingin berbagi baju dengan yang lain, padahal koleksinya hanya 8 baju.
Ada orang yang tidak berbagi karena
merasa semua kekayaannya adalah jerih payahnya, sementara ada tukang becak yang
mem-free-kan ongkos setiap Jum’at.
Ada orang yang tidak pernah merasa cukup
dengan satu rumah tinggal dan satu lagi rumah untuk istirahat akhir pekan,
sementara ada yang bahagia dan merasa nyaman saat mampu membayar kontrakannya
bulan itu.
Ada orang resah ketika nilai harga saham
yang dia pegang turun 1%, sementara ada yang bahagia ketika yang didapat hari
ini cukup untuk dagang besok.
Ada orang bermobil seharga ratusan juta
berqurban kambing seharga 2 juta, ada orang berhonda Supra X berqurban kambing
3,6 juta..
Sebenarnya tidak harus selalu
dipertentangkan, karena ada pula orang mampu yang pandai bersyukur dan orang
miskin yang kufur nikmat.
#Syukur adalah pekerjaan hati,
dilanjutan lisan dan amalan pembuktian. Semua orang bisa bersyukur, bisa pula
kufur nikmat, tapi alangkah indahnya jika si kaya pandai bersyukur dan si
miskin juga pandai bersyukur dengan caranya masing-masing.
Semua agama pasti mengajarkan semua
pemeluknya untuk selalu bersyukur kepada Tuhan dan semua agama membenci
kekikiran, saya yakin itu.
Kata Gandi, dunia ini cukup untuk semua
orang, tapi tak cukup untuk satu orang rakus. Itu semua tentang syukur dan
berbagi.
Dalam Islam diajarkan do’a,” Allohumma a-inna ‘ala dzikrika, wa syukrika wa
husni ‘ibadatika”, dibaca setiap selesai sholat, 5 kali sehari
seharusnya. Artinya, “Ya Allah bantulah aku dalam mengingat-Mu, bantulah
untuk mampu bersyukur atas semua nikmat-Mu, dan bantu dalam memperbaiki ibadah
kami kepada-Mu”
Selamat menjadi hamba yang pandai
bersyukur, berbahagialah saat mampu membahagiakan orang lain.
-Pak Banu Muhammad-
No comments:
Post a Comment