Blogroll
Sunday, 23 March 2014
S3 | Sabar, Spirit & Smile : Ceritaku hari ini
S3 | Sabar, Spirit & Smile : Ceritaku hari ini: Meja Belajar Tempat Tidur Rapih Assalamu’alaikum, Bat … So … Bat… Apa kabar semua, duh lama nian, nda nge’ blog #kangen …...
Wednesday, 12 March 2014
Jangan Dipengaruhi Emosi
Goncangan emosi boleh menghancurkan seseorang
jauh lebih cepat berbanding musibah besar yang memunculkan emosi tersebut
Antara cara memastikan agar kesusahan tetap
berada di luar diri adalah dengan menjaga emosi. Jangan biarkan emosi menguasai
diri kita pada saat kesusahan datang.
Sewaktu menghadapi kesusahan yang berat,
biasanya emosi negatif kita akan meningkat. Kita cenderung menjadi panik,
stress, marah dan mengalami kesedihan yang
melampau.
Itu semua akan mempengaruhi tindakan kita
selanjutnya. Semua emosi negatif itu merupakan pintu bagi kesusahan untuk masuk
ke dalam diri, maka kesusahan yang kita alami akan menjadi semakin besar.
Sewaktu menghadapi masalah, sebesar mana pun
masalah itu, kita hendaklah berusaha untuk tetap tenang dan tidak
emosional.
Sebahagian orang mengatakan jika kita sedang marah, hati boleh panas, tetapi
kepala hendaklah tetap sejuk.
Dengan begitu keputusan yang akan diambil
berikutnya akan tetap terjaga. Jangan sampai diri kita dikuasai oleh perasaan susah dan karenanya kita menjadi emosional dalam
bertindak.
Pada perinsipnya kita boleh belajar daripada
sesiapa saja, selagi yang dipelajari itu merupakan sesuatu yang positif.
Mengawal Emosi Disaat
Kesusahan Menerjang
Orang yang berikut ini sama sekali bukan tokoh
kegemaran kita semua untuk diceritakan, tetapi terdapat sedikit kisah menarik
yang boleh dijadikan pengajaran dalam menghadapi kesusahan.
Orang yang akan dicerikan ini dianggap oleh Dr. Mahathir Mohammad sebagai orang yang bertanggungjawab terhadap krisis
kewangan di Asia Tenggara pada tahun 1998, yaitu George
Soros.
Tidak mengapa kita bercerita tentangnya, untuk mengambil sedikit pengajaran
yang positif.
George Soros dianggap sebagai salah seorang
pelabur yang paling menonjol ketika ini. Walaupun begitu, lalaki keturunan
Yahudi Hungary ini bukannya tidak pernah melakukan kesilapan atau kegagalan
dalam hidupnya.
Pada pertengahan tahun 1987, Soros menjangkakan
bursa saham di Amerika akan mengalami peningkatan, sementara Jepun akan
mengalami yang sebaliknya. Dia mengambil langkah bijak dalam pelaburan seiring
dengan ramalanya.
Bagaimanapun, perkiraan ini ternyata silap. Kira
– kira sebulan kemudian, tepatnya pada tarikh 19 Oktober 1987, bursa saham
Amerika Syarikat mengalami kemorosotan. Peristiwa yang dikenali sebagai
peristiwa Black Monday itu merupakan salah satu kemorosotan bursa saham Amerika
yang terbesar dalam sejarah.
Sementara itu Jepun ternyata berjaya menjaga
bursa sahamnya dan tidak mengalami kemorosotan seperti yang diramalkan oleh
Soros.
Ini menyebabkan Soros dan syarikat pelaburanya,
Quantum Fund, mengalami kerugian besar di Amerika Syarikat dan Jepun secara
serentak. Kejadian itu menyebabkan Soros kehilangan semua keuntungannya untuk
setahun.
Bagi seorang pelabur, walau bagaimana kaya pun
dia, perkara itu merupakan masalah yang sangat besar.
Karena ia berlaku secara tiba – tiba dan nyaris
– nyaris melumpuhkan perniagaanya. Ia seperti gempa bumi dan bencana tsunami
yang datang tanpa disangka – sangka.
Bencana kewangan itu bukan sahaja dialami oleh
soros seorang. Ada ramai lagi ahli perniagaan, pelabur dan pengurus yang
terkena hentaman dahsyat krisis kewangan tersebut. Mereka menjadi tidak berdaya
dan seperti kehilangan semangat setelah kejadian itu.
Bagi kebanyakan pengurus ketika itu, kesusahan
telah masuk ke dalam diri mereka. Benteng pertahanan emosi mereka runtuh.
Yang membedakan Soros dengan ramai pelabur lain
adalah dia lebih mampu untuk mengawal jarak dengan emosinya. Dia ternyata lebih
mampu untuk mengawal untuk tidak membiarkan kesusahan masuk ke dalam dirinya.
Dua minggu setelah kejadian itu, Soros segera
kembali ke pasaran kewangan dan mengambil langkah – langkah perlu dalam
pelaburan untuk mengukuhkan lagi syarikatnya. Dia melupakan kegagalan yang
telah berlaku sebelumnya.
Pada akhir tahun itu, dengan kata lain dua bulan
kemudian, syarikatnya mengalami peningkatan 14.5% (Mark Tier, The Winning
Investment Habits of Warren Buffet& George Soros)
Jika Soros mampu melakukan hal begini, seorang
muslim sepatutnya lebih mampu dalam mengawal dirinya. Apakah kita mampu
mengawal emosi saat berhadapan masalah?
Apakah kita mampu menjaga diri daripada
kesusahan dan membiarkan kesusahan itu tetap berada di luar diri kita?
Insyaallah kita boleh melakukannya.. =)
Friday, 7 March 2014
Tetap Sabar dan Istiqomah
Seringkali hati kecil mengadu sakit, seringkali jiwa meratap hiba. Dugaan dan ujian yang bertimpa-timpa, kadangkala menewaskan semangat yang ada.
Kadangkala kita berasa sendirian dan terasa betapa kita dipinggirkan. Ketika kita menyangka sudah tidak ada lagi yang bernilai dalam kehidupan dan yang kita lihat hanyalah jalan suram di hadapan.
Lantas kita marah kepada Tuhan, kita kecewa dengan ketentuan yang diciptakan. Kita menyalahkan takdir hitam dan saat itu sendu airmata mengaburkan kewarasan.
Lalu kita hilang pertimbangan, di antara keimanan dan rasukan syaitan. Kita hanya nampak jalan mudah untuk melepaskan diri, lalu ada yang seringkali memilih kematian sebagai penyelesaian.
Pernahkah sekali kita memahami alam?
Mengapa Tuhan hadirkan pelangi selepas hujan?
Mengapa Tuhan tumbuhkan bunga selepas kering?
Hanya daripada benih hitam yang kusam, apabila disirami hujan lantas berbunga cantik. Maka tersenyumlah alam.
Betapa indahnya aturan Tuhan.
Mengapa tidak ada hujan berpanjangan atau sinar mentari yang menyinari alam?
Mengapa harus ada putaran alam seperti hitam malam dihiasi bintang?
Mengapa untuk tidak ada sekaligus dalam satu masa?
Mengapa harus hilang sesuatu untuk sesuatu?
Jawabannya senang saja…
Karena tidak ada kemanisan tanpa ada kepahitan, dugaan dan rintangan. Mengecapi kebahagiaan memerlukan pengorbanan. Setiap kesenangan akan ada bayaran. Contohnya, Tuhan hadirkan pelangi yang indah dan kicauan burung yang menyanyikan kedamaian selepas hujan.
Wednesday, 5 March 2014
4 Lilin
Aku tiba di suatu
ruang di hidupku
Berisi lilin-lilin yang menyala terang
Ku namai mereka satu persatu;
Berisi lilin-lilin yang menyala terang
Ku namai mereka satu persatu;
Lilin pertama, ku beri
nama ‘damai’
Nyalanya hijau menyejukkan ditiap keadaan
Nyalanya hijau menyejukkan ditiap keadaan
Lilin kedua, ku beri
nama ‘gagal’
Nyalanya hitam merebak membawa duka yang tersamarkan
Nyalanya hitam merebak membawa duka yang tersamarkan
Lilin ketiga, ku beri
nama ‘cinta’
Nyalanya merah menghangatkan ke seluruh pundi-pundi rasa yang ku punya
Nyalanya merah menghangatkan ke seluruh pundi-pundi rasa yang ku punya
Lalu,
Lilin keempat, ku beri
nama ‘harap’
Nyalanya biru seperti samudera di tengah telaga gersang
Nyalanya biru seperti samudera di tengah telaga gersang
Pada suatu ketika
hidup mulai berupa-rupa
Satu persatu lilin mulai padam
Satu persatu lilin mulai padam
Lilin damai mulai
tergoda untuk merubah suasana
Dari tenang lalu tergoyahkan
Dari tenang lalu tergoyahkan
Lilin gagal perlahan
membuka wajahnya
Memperlihatkan padaku kenyataan tak seperti apa yang ku kira
Memperlihatkan padaku kenyataan tak seperti apa yang ku kira
Lilin cinta sejenak
berhenti berdetak
Seperti patah sesaat setelah jatuh oleh rendaman air mata
Seperti patah sesaat setelah jatuh oleh rendaman air mata
Saat ketiga lilin
padam,
Lilin harap masih saja
berkobar
Seperti nyala api yang tak mengerti arti padam
Seperti nyala api yang tak mengerti arti padam
Taufan datang
meniupkan hujan
Musim berganti menukar dingin masa
Namun lilin harap masih saja menyala dengan biru yang tak jadi abu
Musim berganti menukar dingin masa
Namun lilin harap masih saja menyala dengan biru yang tak jadi abu
Maka ku angkat dia
melintasi ketiga lilin yang padam
Perlahan kedamaian, kegagalan, dan rasa cinta mulai menyala
Dengan secercah harapan
Perlahan kedamaian, kegagalan, dan rasa cinta mulai menyala
Dengan secercah harapan
Yang ternyata mampu
menghidupi nyala yang telah mati
Dengan harapan baru, yang baru saja ku tahu
Dengan harapan baru, yang baru saja ku tahu
Benarkah Perasaan Itu?
Di
saat kita jatuh cinta di usia remaja, marilah kita pastikan sekali lagi, apakah
benar ini cinta?
Atau hanya perasaan kagum
yang hadir secara tiba – tiba?
kita tidak mampu menahan
kekaguman pada dia yang sangat cantik jelita, hensem dan beatiful.
Kita tidak mampu menahan
dari berkata kepada dia, “cantiknya!” “hensemnya!”
Apakah ini hanya perasaan
sesaat kita saja?
Atau benar –
benar cinta?
Boleh jadi ia hanya perasaan sementara kita saja.
Kita yang masih muda,
beranjak dari masa kanak – kanak kita, kemudian menduduki usia remaja dan
sangat memungkinkan mengalami perasaan ini.
Mencuri – curi pandang
gadis di pinggir jalan, memandang dengan perasaan malu tapi mau.
Hanya sekadar
kagum dan mencoba menjadi orang
yang istimewa di hatinya.
Hanya ingin tahu siapa
namanya, ingin sekadar hanya ingin tahu dimana rumahnya dan hanya ingin
bahagia saat melihatnya. Ini hanya sesaat sahaja, ini hanya cinta monyet.
Kita berasa ingin menjadi
seperti orang lain, yang memiliki teman istimewa, sentiasa berSMS, berjalan
berdua-duaan di pusat membeli belah atau keluar melihat wayang selepas pulang
dari sekolah atau kuliah. kita ingin menjadi seperti itu.
Sebuah keinginan yang
bukan karena cinta, tetapi hanya sebuah
ikut – ikutan.
Definisinya pun kadang –
kadang ramai diantara kita tidak tahu.
Teliti lagi, apa itu cinta?
Atau ia hanya perasaan kita yang ingin mendapatkan perhatian? Selama ini kita kurang
mendapatkan perhatian dari orang tua.
Kita ingin dimanja, kita
ingin diperhatikan dan dihargai sebagai seorang manusia.
Dicintai sepenuh hati,
disayangi sepenuh kasih sayang dan dimanusiakan sebagai seorang manusia.
Apakah perasaan itu yang
mendominasi kita?
Perasaan yang sangat manusiawi dan tidak perlu mencintai wanita cantik bila kita memerlukannya.
Kita seharusnya mencintai
ibu bapa, yang akan memberikan segalanya kepada kita. Boleh jadi ini hanya
sebelum ini kita tidak pernah melihat wanita cantik atau lelaki kacak.
Sehingga sekali
melihatnya, kita terkena pesonanya. Kita tidak berkuasa menahan godaannya dan
kemudian terbelit lantaran kecantikannya dan keanggunannya.
Ini bukan cinta, ini hanya
perasaan sementara saja.
Masa muda, hanya merasakan apa itu perasaan, tetapi tidak pernah
tahu apa arti perasaan itu. Boleh jadi ini hanya feeling simpati, tafsiran saja.
Kita berasa ingin memuji dan kagum dengan peribadi dia, dengan
cantiknya dia dan dengan apa yang dia miliki sekarang.
Bukan cinta, hanya tafsiran saja.
Kenapa Kamu Memilih Saya?
Kenapa Kamu memilih saya, sedangkan kamu tahu saya orang
biasa.
Sungguh saya tak sebanding dengan kamu
Bolehkah saya tahu alasannya?
Sungguh saya tak sebanding dengan kamu
Bolehkah saya tahu alasannya?
Saya orang yang tidak
BERHARTA kenapa kamu menerima saya?
- “dan nikahkanlah orang
orang yang sendirian diantara kamu,dan orang orang yang layak berkahwin
diantara hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Dia akan memampukan
mereka dengan rezekiNya,dan ALLAH Maha luas pemberianNya dan Maha Mengetahui
(QS An-Nur 32)
Harta kita adalah anak
anak kita kelak,dan ALLAH selalu menepati janjiNya.
Saya adalah wanita yang
tak berkedudukan kenapa kamu menerima saya?
- “saya bertawakal kepada
ALLAH sesuai dengan FirmanNya-barang siapa yang bertawakal kepada ALLAH,Dia
akan mengadakan dirinya jalan keluar, dan memberi rezeki padanya tak disangka
sangka,dan barang siapa bertawakal kepada ALLAH maka Dia akan
mencukupinya,sesungguhnya ALLAH melaksanakan urusan yang dikehendakiNya,
sesungguhnya ALLAH telah mengadakan ketentuan pada tiap tiap sesuatu (QS.At
Thalaq 2-3)
Saya orang yang tidak
CANTIK kenapa kamu menerima saya?
- “saya memahami ALLAH
tidak memandang rupa manusia kenapa saya harus melampaui hal itu? -Sesungguhnya
ALLAH tidak memandang rupa kamu,tidak juga harta kamu TAPI ALLAH Melihat pada
hati dan amalan kamu (HR Muslim)
Kecantikan dan ketampanan
anugrah ALLAH dan saya juga bukan lelaki yang tampan. Jadilah orang TAWADDUK
dan sederhana, serta mampu menerima kekurangan atau kelebihan masing – masing”
.
“Yang terpenting saya menerimamu kerana agama
yang ada pada awak. Saya ikhlas menikahi awak dan menerima apa
seadanya. Ketahuilah nama kita sudah disandingkan dilangit ALLAH, Syukur
saya panjatkan semoga awak menjadi isteri solehah untuk saya”
“Barang siapa yang diberikan isteri yang
solehah sesungguhnya dia telah diberikan pertolongan untuk meraih separuh dari
agamanya, kemudian hendaklah bertaqwa untuk separuh yang lain (HR Tabrani dan
Hakim)”
Calon Isteriku : Coretan Untuk Calon Isteriku
Untuk Calon Isteriku..
Tangan ini mulai menulis apa yang telah
dikarangkan oleh hati ini di dalam kalbu. Aku mula tertanya-tanya adakah aku
sudah seharusnya mulai mencari sebahagian diriku yang hilang. Bukanlah niat ini
disertai oleh nafsu tetapi atas keinginan seorang muslim mencari sebahagian
agamanya.
Aku awalnya kurang
mengerti apa sebenarnya arti kalimat ini karena diselubungi jahiliyyah. Rahmat dan hidayah
Allah yang diberikan kepada diriku, baru kini aku mengerti bahwa pada satu hari
nanti, aku harus mengambil satu tangung jawab yang sememangnya diciptakan khas
untuk diriku, iaitu dirimu. Aku mula mempersiapkan diri dari segi fizikal,
spiritual dan juga intelektual untuk
bertemu denganmu.
Aku
mau pertemuan kita yang pertama aku kelihatan ‘sempurna’ di hadapanmu walaupun
hakikatnya masih banyak lagi kelemahan diri ini. Aku coba mempelajari arti dan
hakikat tanggungjawab yang harus aku genggam ketika dipertemukan dengan dirimu.
Aku coba membataskan perbicaraanku dengan
gadis lain yang hanya dalam lingkaran urusan penting karena aku risau aku
menceritakan rahsia diriku kepadanya karena seharusnya engkaulah yang harus
mengetahuinya, karena dirimu adalah sebahagian dariku dan ianya adalah hak
bagimu untuk mengetahui segala zahir dan batin diriku ini.
Aku hanya mengharapkan keredhaan Allah. Yang
aku takuti, diriku mula didekati oleh wanita karena harta dan perwatakanku.
Baik yang indah berhijab atau yang ketat
bert-shirt, semuanya singgah disisiku. Aku risau imanku akan lemah. Diriku
tidak dapat menahan dari fitnah ini.
Rasulullah S.A.W pernah bersabda: “Aku tidak meninggalkan setelahku fitnah yang lebih bahaya untuk
seorang lelaki melainkan wanita.”
Aku khuatir amalanku bukan sebulatnya untuk
Rabbku tetapi untuk makhluknya.
Aku memerlukan dirimu untuk menghindari
fitnah ini. Aku khuatir kurangnya ikhlas dalam ibadahku menyebabkan diriku
dicampakkan ke neraka meninggalkan kau seorang diri di syurga.
Aku berasa bersalah kepada dirimu karena khawatir
cinta yang hak dirimu akan aku curahkan kepada wanita lain. Aku sukar untuk
mencari dirimu kerana dirimu bagaikan permata bernilai di antara ribuan kaca
menyilau.
Tetapi aku pasti jika namamu yang ditulis di
Luh Mahfuz untuk diriku, niscaya rasa cinta itu akan Allah tanam dalam diri
kita. Tugas pertamaku bukan mencari dirimu tetapi mensolehkan diriku. Sukar
untuk mencari solehah dirimu andai solehku tidak setanding dengan ke’solehah’anmu.
Janji Allah pasti ku pegang dalam misi mencari dirimu. “Wanita yang baik
adalah untuk lelaki yang baik..“
Jiwa remaja ku ini mula meracau mencari
cinta. Matang kian menjelma dan kehadiran wanita amat terasa untuk berada di
sisi. Setiap kali aku merasakannya, aku mengenangkan dirimu.
Di sana engkau setia menunggu diriku, tetapi
di sini aku curang kepadamu andai aku bermain dengan cinta fatamorgana.
Sampaikan doamu kepada diriku agar aku dapat menahan gelora kejantananku
disamping aku mengajukan sendiri doa diperlindungi diri.
Bukan harta, rupa dan keturunan yang aku
pandang dalam mencari dirimu. Cukuplah agama sebagai pengikat kasih antara
kita. Saat di mana aku bakal melamarmu, akan ku lihat wajahmu sekilas agar
mencipta keserasian diantara kita kerana itu pesan Nabi kita.
Tidak perlu alis mata seakan alis mata
unta, wajah bersih seakan putih telur ataupun bibir merah delima tetapi
cukup cuma akidah sekuat akar, ibadah sebagai makanan dan akhlak seindah budi.
“Kahwinilah isteri
karena empat perkara: Keturunan, Harta, Rupa dan Agama. Dan jika kau
memilih agama, engkau tidak akan menyesal.”
Jika aku dipertemukan dengan dirimu, akan
ku jaga perasaan kasih ini supaya tidak tercurah sebelum masanya. Akan ku
jadikan syara’ sebagai pendinding diri kita.
Akan ku jadikan akad nikah itu sebagai cop
halal untuk mendapatkan dirimu. Biarlah kita mengikuti nenek moyang kita, Nabi
Adam dan Siti Hawa yang bernikah sebelum disatukan agar kita dapat menikmati
kenikmatan perkahwinan yang menjanjikan
ketenangan jiwa, ketenteraman hati dan kedamaian batin.
Doakan diriku ini agar tidak berputus asa dan
sesat dalam misi mencari dirimu kerana aku memerlukan dirimu untuk melengkapkan
sebahagian agamaku.
“Wahai saudari
seakidahku, carilah lelaki yang mampu menjadi imam untukmu, yang menitis
air mata melihat kesakitanmu ketika melahirkan zuriatnya, dan lelaki yang
membangunkanmu untuk bangun beribadat bersama-sama pada 2/3 malam..”
Ketika Harus Melepaskan Cinta.. Apakah Hikmah Disebaliknya?
Hidup ini selalu berputar,
tak selamanya kita berada dibawah dengan semua kepedihan dan tak selamanya kita
diatas dengan segala kesenangan. ALLAH Maha Adil..
Hanya Dia yang Tahu mana yang terbaik untuk
hamba Nya..
“Boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu padahal itu baik
bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal itu tidak baik bagimu.
Allah mengetahui sedang kamu tidak. ( Al-Baqarah 216 )”
Sahabatku, ada perih disudut hati,
ketika engkau cerita tentang segala yg kau alami.. Setelah sekian lama kau
bertahan Setelah sekian lama kau memendam luka.
Setelah sekian lama kau rendam nestapa
rupanya Allah izinkan juga engkau tempuhi jalan itu Aku percaya, itu suatu
“keputusan terakhir” yang terbaik untukmu…
Sahabatku,
Ada hal-hal yang tidak ingin kita lepaskan. Orang-orang yang tidak ingin kita
tinggalkan..
Tetapi ada saatnya dimana kita harus berhenti
mencintai seseorang bukan karena orang itu berhenti mencintai kita melainkan
kerana kita menyedari bahawa orang itu akan lebih berbahagia apabila kita
melepaskannya.
Kita
Berat Melepaskan Kerana:
* Kita tidak ingin melepaskan seseorang
ketika kebahagiaan kita sangat bergantung pada orang itu.
* Kita tidak ingin melepaskan seseorang
ketika kita merasa dia itu kacak, cantik, teristimewa dibandingkan dengan yang
lain.
* Kita tidak ingin melepaskan seseorang
ketika kita takut tidak dapat menemui yang seperti dia lagi.
* Kita tidak ingin melepaskan seseorang
ketika begitu banyak saat-saat indah bersamanya, sentiasa terbayang di benak
kita.
* Kita tidak ingin melepaskan seseorang
ketika hati kita berkata “Saya
sangat mencintainya”.
Ingatlah..
Melepaskan bukanlah berakhirnya melainkan
awal dari suatu kehidupan baru…
* Kita harus melepaskan seseorang karea
kebahagiaan kita tidak tergantung padanya.
* Kita harus melepaskan seseorang
karena kita menyadari yang cantik, yang istimewa belum tentu yang terbaik
buat kita.
* Kita harus melepaskan seseorang karena kita
tahu jika Allah mengambil sesuatu, Dia telah siap memberi yang lebih baik.
* Kita harus melepaskan seseorang ketika
saat-saat indah hanyalah tinggal masa lalu.
* Kita harus melepaskan seseorang karena kepala
kita berkata “tidak ada lagi yang dapat dipertahankan”.
* Kegagalan tidak bererti kita tidak mencapai
apa-apa, namun kita telah memahami sesuatu! Segala sesuatu ada waktunya, ada
saat mempertahankan, ada saat melepaskan…!
“Bukankah Kami telah melapangkan untukmu
dadamu? dan Kami telah
menghilangkan daripadamu bebanmu yang
memberatkan punggungmu? Dan
Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu. Kerana
sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada
kemudahan. Maka apabila kamu
telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh
(urusan) yang lain dan hanya
kepada Rabbmulah hendaknya kamu berharap” (QS.94:1-8)
Kadangkala Allah mempertemukan kita dengan orang yang tidak
tepat sebelum mempertemukan kita dengan orang yang tepat supaya kita bersyukur
akan belajar daripada kurniaNYA dan belajar daripadanya …
Bukan Hati Yang Pernah Menjadi Labuhan Lelaki Lain..
“Sebaik-baik wanita ialah
yang tidak memandang dan tidak dipandang oleh lelaki”
Aku tidak ingin dipandang cantik oleh lelaki.
Biarlah aku hanya cantik di matamu. Apalah gunanya aku menjadi idaman banyak lelaki
sedangkan aku hanya boleh menjadi milikmu seorang.
Aku tidak merasa bangga menjadi rebutan
lelaki bahkan aku merasa terhina diperlakukan sebegitu seolah-olah aku ini
barang yang boleh dimiliki sesuka hati.
Aku juga tidak mau menjadi penyebab kejatuhan
seorang lelaki yang dikecewakan karena terlalu mengharapkan sesuatu yang tidak
dapat aku berikan.
Bagaimana akan ku jawab di hadapan Allah
kelak andai ditanya?
Adakah itu sumbanganku kepada manusia selama
hidup di muka bumi?
Kalau
aku tidak ingin kamu memandang perempuan lain, aku dululah yang perlu
menundukkan pandanganku. Aku harus memperbaiki dan menghias peribadiku karena
itulah yang dituntut oleh Allah.
Kalau aku ingin lelaki yang baik menjadi
suamiku, aku juga perlu menjadi perempuan yang baik. Bukankah Allah telah menjanjikan perempuan yang baik itu untuk lelaki yang baik?
Tidak ku nafikan sebagai remaja, aku memiliki
perasaan untuk menyayangi dan disayangi. Namun setiap kali perasaan itu datang,
setiap kali itulah aku mengingatkan diriku bahwa aku perlu menjaga perasaan itu
kerana ia semata-mata untuk mu.
Allah telah memuliakan seorang lelaki yang
bakal menjadi suami ku untuk menerima hati dan perasaan ku yang suci. Bukan hati yang pernah menjadi labuhan lelaki lain.
Diriku yang memang lemah ini telah diuji oleh
Allah saat seorang lelaki ingin berkenalan denganku. Aku dengan tegas menolak,
berbagai macam dalil aku kemukakan, tetapi dia tetap tidak berputus asa.
Aku merasa seolah-olah kehidupanku yang
tenang ini telah dirampas dariku. Aku bertanya-tanya adakah aku berada di
tebing kebinasaan?
Aku beristigfar memohon ampunan-Nya. Aku juga
berdoa agar Pemilik Segala Rasa Cinta melindungi
diriku dari kejahatan.
Kehadirannya membuatku banyak memikirkan
tentang dirimu. Kau kurasakan seolah-olah wujud bersamaku. Di mana saja aku
berada, akal sedarku membuat perhitungan denganmu.
Aku tahu lelaki yang menggodaku itu bukan
dirimu. Malah aku yakin pada gerak hatiku yang mengatakan lelaki itu bukan
teman hidupku kelak.
Aku bukanlah seorang gadis yang cerewet dalam
memilih pasangan hidup. Siapalah diriku untuk memilih permata sedangkan aku
hanyalah sebutir pasir yang wujud di mana-mana.
Tetapi aku juga punya keinginan seperti
wanita solehah yang lain, dilamar lelaki yang bakal dinobatkan sebagai ahli
syurga, memimpinku ke arah tujuan yang satu.
Hati
Tidak perlu kau memiliki wajah setampan Nabi
Yusuf, juga harta seluas perbendaharaan Nabi Sulaiman, atau kekuasaan seluas
kerajaan Nabi Muhammad, yang mampu mendebarkan hati juataan gadis untuk membuat
aku terpikat.
Andainya engkaulah jodohku yang tertulis di
Lauh Mahfuz, Allah pasti akan menanamkan rasa kasih dalam
hatiku juga hatimu. Itu janji Allah. Akan tetapi, selagi kita tidak diikat
dengan ikatan yang sah, selagi itu jangan dibazirkan perasaan itu kerana kita
masih tidak mempunyai hak untuk begitu.
Juga jangan melampaui batas yang telah Allah
tetapkan. Aku takut perbuatan-perbuatan seperti itu akan memberi kesan yang
tidak baik dalam kehidupan kita kelak.
Permintaanku tidak banyak. Cukuplah engkau
menyerahkan seluruh dirimu pada mencari redha Illahi. Aku akan merasa amat
bernilai andai dapat menjadi tiang penyangga ataupun sandaran perjuanganmu.
Bahkan aku amat bersyukur pada Illahi
sekiranya akulah yang ditakdirkan meniup semangat juangmu, mengulurkan tanganku
untukmu berpaut sewaktu rebah atau tersungkur di medan yang dijanjikan Allah
dengan kemenangan atau syahid itu.
Akan ku keringkan darah dari luka mu dengan
tanganku sendiri. Itu impianku. Aku pasti berendam airmata darah, andainya engkau
menyerahkan seluruh cintamu kepadaku.
Cukuplah kamu mencintai Allah dengan sepenuh
hati mu kerana dengan mencintai Allah, kamu akan mencintaiku kerana Nya. Cinta
itu lebih abadi daripada cinta biasa.
Moga cinta itu juga yang akan mempertemukan
kita kembali di syurga.
Seorang gadis yang membiarkan dirinya dikerumuni, didekati,
bermesra dengan lelaki yang bukan muhrimnya, hilanglah harga dirinya di hadapan
Allah. Di hadapan Allah. Di hadapan Allah!
Hakikat Cinta Seorang Pencinta
Meningkat umur
diperjalanan ini, semakin dewasa pemikiran dan perasaan. Sungguh,
kehadiran cinta menggetarkan jiwa dan rasa. Tanpa perlu belajar, tidak
perlu merujuk nota…
hadirnya tidak di undang, tetap melawat dan
mendiam di hati insan.
Manusia sering menyebut tentang cinta pada
hamba-hambaNya. Ternyata kita sering lupa hakikat cinta sebenar hanya
untukNya. Rindu dan kasih sayang anugerahNya untuk kita belajar
mencintaNya melebihi segalanya.
Allah tidak pernah melarang hambaNya berkasih
sayang. Justru, rasa cinta itu sendiri adalah takdirNya.
Maha
Mengetahuinya Dia akan hati hambaNya. Setiap jiwa memiliki perasaan untuk
dicintai dan mencinta, maka Dia menyediakan jalan yang terbaik untuk hambaNya.
Berkahwinlah keranaNya, mencintailah
keranaNya, bertemu dan berpisah jua keranaNya,hanya untukNya. Terlalu
sayangnya Dia pada hambaNya, sentiasa memberikan kita jalan yg terindah.
Dia mengetahui fitrah yang membalut setiap
manusia. Namun,
berapa ramai yg menghayati anugerahNya.
Cinta nafsu yang memerangkap jiwa remaja,
padahal telah Allah memberikan peringatan demi peringatan, namun teruna dan
dara terus terbelit dan terkandas dalam cinta yang dianggap indah namun rupanya
bersulam nafsu semata-mata.
“ Cinta yang membuah ranum di dasar hati,
Menciptakan kemanisan pada jiwa setiap insan yang merasa,
Namun tanpa baja..tanpa dijaga,
Akar yang kukuh juga bisa rapuh,
Andai batang yang tebal jua menyembah bumi,
Manakan ranting dan dahan ingin berpaut,
Andaikan bunga yang indah berguguran sblm kembang,
Manakan buah hendak masak memerah”
Pencinta. Bagitulah halnya tentang cinta
ini, andai perasaan yang terpendam diresipikan nafsu bukannya iman, rosaklah
perasaan, tumbuhnya sekadar mngundang serangga perosak. Buahnya meranum
namun rasanya pahit. Akhirnya
dibiar mati tidak dipeduli.
Sabda Rasulullah saw:
“Bahawasanya di dalam jasad anak Adam ada seketul daging. Apabila baik daging itu, baiklah seluruh anggotanya. Sebaliknya, jika jahat daging itu, jahatlah seluruh anggotanya. Ketahuilah daging itu ialah hati.”
Riwayat Al-Bukhari
“Bahawasanya di dalam jasad anak Adam ada seketul daging. Apabila baik daging itu, baiklah seluruh anggotanya. Sebaliknya, jika jahat daging itu, jahatlah seluruh anggotanya. Ketahuilah daging itu ialah hati.”
Riwayat Al-Bukhari
Jangan menghantar hatimu menuju kehancuran,
kerana terlalu cintakan dunia dan manusia, akan memakan jiwa. Manakan
bisa seorang hamba mengharap pada hamba yang lain, sedangkan hamba yang lain
jua mengharap pada Pencipta yang satu.
Sekeping hati yang dimiliki setiap jasad ini
boleh berubah bila-bila masa sahaja kehendak dan
kemahuannya. Sungguh rapuh.
Hari ini berbicara cinta, hari esok tiada
rasa. Hari ini, berjanji setia..hari esok tiada suara. Hari ini dia
milikmu, hari ini esok belum tentu. Siapa kita untuk mengatur sekeping
hati, mengatur jalan kaki sendiri ke arah yang benar pun ramai yang tidak
pasti.
Pencinta. Semua orang ingin dicintai,
tambahan pula bila dicintai oleh insan yang mereka cintai. Apabila cinta
tidak kesampaian, ramai yang merajuk hati hingga ada insan yang lebih memilih
mati hanya kerana disingkir cinta.
Alangkah
ruginya titisan air mata dilepaskan untuk cinta manusia yang hidupnya hanya sementara.
Sedangkan tidak ramai yang sanggup bergenang
air mata menghayati anugerah Dia. Tidak banyak pula yang mensyukuri
nikmatNya. Berapa ramai yang sedar bahawa takdirnya adalah terbaik untuk setiap
hambaNya.
Percayalah bahawasanya Dia lebih mengenali
hati hambaNya. Masakan Allah yang maha Penyayang bersikap zalim.
Dia maha mengetahui segala sesuatu baik yang nyata mahupun tersembunyi.
“ Mencintai tidak bererti
memiliki..
Siapa berhak melunakkan
skeping hati selain Dia,
Mencintai seseorang
bermakna kamu perlu bersedia menerima,
Segala kesudahan rasa,
Mencintailah keranaNya dan
kamu akan merasai lazatnya cinta,
Tiada jiwa terluka..tiada
hati tersiksa,
Kerana insan percaya,
takdirNya terindah dari segala peristiwa,
Kerana kita percaya, Dia
menentukan segalanya.
Jodohnya manusia ada
ditangannya.
Saudaraku tercinta,
Andai kehendak hati
terhenti,
Percayalah, Dia sedang
mengaturkan sesuatu yang lebih baik lagi,
Cinta yang membuatkan mu
tidak lena,
Menjadikan harimu
terganggu setiap masa,
Bukannya itu cinta
yang diharapkan,
Itu hanya perasaan yang
hanya mengundang tekanan,
Cinta sesungguhnya apabila
kamu mencinta keranaNya,
Redha dengan takdirNya,
Menerima suratan dengan
siapa kamu dipertemukan,
Mensyukuri pertemuan
jodohmu walau bukan dengan insan idaman,
Asalkan si dia mencintai
Tuhan,
Kita kan terus
mencintainya tanpa alasan.
Mengapa dicari secantik Balqis, andai diri
tidak sehebat Sulaiman..Mengapa mengharap teman setampan Yusof jika kasih tidak
setulus Zulaikha..
Mengapa mengharap teman seteguh Ibrahim andai
diri tidak sehebat Siti Hajar..Mengapa didambakan teman sehidup yang sempurna
Muhammad jika ada keburukan pada diri sendiri..
Bimbinglah dirinya dan terimalah kekurangan
itu sebagai keunikan..Carilah kebaikan itu pada dirinya. Bersyukurlah kerana
dipertemukan dengannya dan berdoalah dia milikmu…
“Aku mencintaimu kerana AGAMA yang ada padamu, Jika kau hilangkan
AGAMA dalam dirimu, hilanglah CINTAku padamu..” (Imam Nawawi )
Saudaraku tersayang,
Pencinta. Orang yang wujud dihatinya
akan suatu rasa mencintai Allah melebihi segala apa yang ada di langit dan
dibumi, nescaya tiada duka buatnya. Allah akan
memenuhi rindu dihatinya, tiada lagi rindunya buat duniawi yang akan binasa.
Seseorang
Pencinta akan..
Seseorang pecinta akan selalu berfikir dan
menyebut insan yang dicintai, ibaratnya tak mati di hati, tak lekang di
bibir. Demikian jualah cinta untuk Illahi, persiapkan lisan untuk selalu
menyebut indah namaNya, sediakan hati untuk selalu mengingatiNya, dan jadilah
insan yang paling bahagia dalam redaNya.
Hadis Qudsi:
Allah swt berfirman: “Aku menurut sangkaan hamba kepada-Ku, dan Aku bersamanya apabila dia ingat kepada-Ku. Jika dia ingat kepada-Ku dan dalam dirinya maka Aku mengingatnya dalam diri-Ku. Jika dia ingat kepada-Ku dalam kelompok orang-orang yang lebih baik dari kelompok mereka. Jika dia mendekat kepada-Ku sejengkal maka Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika dia mendekat kepada-Ku sehasta maka Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika dia datang kepada-Ku dengan berjalan maka Aku datang kepadanya dengan berlari-lari kecil.” (Sahih Bukhari)
Allah swt berfirman: “Aku menurut sangkaan hamba kepada-Ku, dan Aku bersamanya apabila dia ingat kepada-Ku. Jika dia ingat kepada-Ku dan dalam dirinya maka Aku mengingatnya dalam diri-Ku. Jika dia ingat kepada-Ku dalam kelompok orang-orang yang lebih baik dari kelompok mereka. Jika dia mendekat kepada-Ku sejengkal maka Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika dia mendekat kepada-Ku sehasta maka Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika dia datang kepada-Ku dengan berjalan maka Aku datang kepadanya dengan berlari-lari kecil.” (Sahih Bukhari)
Amin.
Subscribe to:
Posts (Atom)