Blogroll

Monday, 26 October 2015

Hati-hati Operandi Ikhwan Modus!

Imam Al-Ghazali pernah mengatakan hal yang paling sering merusak kualitas agama kita adalah syahwat kemaluan dan nafsu perut. Pada umumnya godaan syahwat semacam ini lebih banyak dirasakan para pria.

Teruntuk kaum wanita juga menghadapi godaan, namun agak berbeda. Perhatian dan ungkapan kasih sayang lebih sering mengganggu kualitas iman mereka. Bahkan, godaan kadang datang dari orang yang kelihatannya saleh dan berakhlak baik. Para moduser maksudnya...

Kamu para wanita pernah mendapat modus-modus seperti itu? Kelihatannya mengajak pada kebaikan atau memberi semangat, eh ternyata ada udang di balik bakwan! Moduser-moduser seperti ini banyak lho jumlahnya!

Namanya juga moduser, modus operandinya pasti bermacam, mulai dari menulis whatsapp yang lumayan panjang, "Jalan dakwah yang panjang nan berliku ini memerlukan nyali para pejuang yang tiada kenal lelah menapaki tanjakan kebenaran. Untukmu yang menerima pesan ini, semoga Allah memberikan keistiqamahan dalam hati dan mempertemukan kita dalam naungan Jannah-Nya."

Kadang, dalam bentuk SMS motivasi, "Tetap istiqamah, Saleha! Selamat berjuang, semoga Allah menyertai!"

Ada juga yang ngetwit, "Alhamdulillah, saya lagi di depan Gedung DPR, Ukhti. Doakan kami bisa memperjuangkan aspirasi kita."

Kalau sudah akut, tengah malam BB tiba-tiba menyala. Sebaris BBM pun diterima, "Jangan lupa shalat malam ya! Ingat aku dalam munjatmu..."

Gombalisme itu banyak macamnya, Teman. Pernah ngga dimodusin kayak gitu?

Kita pasti menyadari bahwa di usia baligh godaan syahwat adalah godaan yang sangat besar dan sangat sulit kita taklukkan. Karenanya, bisa jadi ada maksiat-maksiat kecil yang berhubungan dengannya yak pernah kita lakukan. Tapi, kita patut bersyukur, sebab kita sadar harus menemukan solusi bagi masalah ini, agar kita tidak terjerembab ke lembah maksiat yang lebih besar.

"Wahai para pemuda. barangsiapa di antara kalian mampu menikah maka menikahlah! Karena, menikah lebih dapat menahan pandangan dan lebih dapat memelihara kemaluan. Dan barangsiapa tidak mampu, hendaklah ia berpuasa, karena puasa dapat menjadi perisai bagi syahwatnya." (HR Bukhari dan Muslim)

Terinspirasi dari Buku Halaqah Cinta karya Arif Rahman Lubis

By Tausyiah Cinta

No comments:

Post a Comment