“Aku mencintaimu karena Allah”, barangkali kalimat “sakral” tersebut sering kita ucapkan dalam do’a kita, berharap mendapatkan jodoh terbaik sesuai dengan kepantasan diri kita, berharap mendapatkan tulang rusuk yang sesuai dengan tulang rusuk kita, berharap yang terbaik dari yang terbaik.
Tapi pernahkah kita mengucapkan kalimat “ajaib” tersebut kepada kedua orang tua kita. Kepada Ibu kita yang telah mengandung kita selama 9 bulan 10 hari. Beliau yang selalu bersenandung dengan bacaan Al-Qur’an di saat kita menendang perutnya ketika dalam kandungan. Beliau yang mengandung kita dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah (lihat QS. Luqman: 14). Beliau yang mempertaruhkan nyawanya dalam kesakitan setara dengan 20 tulang retak dalam waktu yang secara terus menerus saat melahirkan kita.
Juga kepada ayah kita, beliau yang bersusah payah mencari nafkah bagi kelangsungan kehidupan kita. Beliau juga yang memainkan peran utama dalam kehidupan kita. Beliau yang selalu membaca Al-Quran di saat kita berada dalam kandungan, berharap kita akan menjadi manusia yang dapat bermanfaat bagi orang lain. Beliau yang selalu siap siaga di saat masa kehidupan kita akan dimulai. Beliau pulalah yang selalu terjaga saat kita mulai menjadi “alarm” dalam kehidupan mereka.
Maka beruntunglah kita yang masih mempunyai dua orang yang terdapat dalam firman Allah SWT dan dalam hadits Rasulullah SAW. Maka bagi kita yang sudah ditinggalkannya, do’a yang tiada henti-hentinya selalu kita sampaikan selaku anak yang berbakti kepada mereka dan insya Allah menjadi amal jariyah untuk mereka.
Sebelum menulis ini, penulis sudah menyatakan cintanya kepada orang tuanya dengan mengatakan kalimat “indah” ini. Bukankah apa yang ingin disampaikan penulis kepada orang lain terlebih dahulu harus dimulai dari si penulis?
Maka sudah siapkah kita untuk mengatakan “Aku mencintaimu karena Allah” kepada orang tua kita?
Hanya Allah yang mengetahui segala sesuatu, dan hanya kepadanya kita akan kembali.
Alwie Augusra T. A, Junior Software Engineering PT. Indoguardika Cipta Kreasi.
Tonton video inspiratif dari AreWeFamousNow: Muslim Parents React To I Love
Tapi pernahkah kita mengucapkan kalimat “ajaib” tersebut kepada kedua orang tua kita. Kepada Ibu kita yang telah mengandung kita selama 9 bulan 10 hari. Beliau yang selalu bersenandung dengan bacaan Al-Qur’an di saat kita menendang perutnya ketika dalam kandungan. Beliau yang mengandung kita dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah (lihat QS. Luqman: 14). Beliau yang mempertaruhkan nyawanya dalam kesakitan setara dengan 20 tulang retak dalam waktu yang secara terus menerus saat melahirkan kita.
Juga kepada ayah kita, beliau yang bersusah payah mencari nafkah bagi kelangsungan kehidupan kita. Beliau juga yang memainkan peran utama dalam kehidupan kita. Beliau yang selalu membaca Al-Quran di saat kita berada dalam kandungan, berharap kita akan menjadi manusia yang dapat bermanfaat bagi orang lain. Beliau yang selalu siap siaga di saat masa kehidupan kita akan dimulai. Beliau pulalah yang selalu terjaga saat kita mulai menjadi “alarm” dalam kehidupan mereka.
Maka beruntunglah kita yang masih mempunyai dua orang yang terdapat dalam firman Allah SWT dan dalam hadits Rasulullah SAW. Maka bagi kita yang sudah ditinggalkannya, do’a yang tiada henti-hentinya selalu kita sampaikan selaku anak yang berbakti kepada mereka dan insya Allah menjadi amal jariyah untuk mereka.
Sebelum menulis ini, penulis sudah menyatakan cintanya kepada orang tuanya dengan mengatakan kalimat “indah” ini. Bukankah apa yang ingin disampaikan penulis kepada orang lain terlebih dahulu harus dimulai dari si penulis?
Maka sudah siapkah kita untuk mengatakan “Aku mencintaimu karena Allah” kepada orang tua kita?
Hanya Allah yang mengetahui segala sesuatu, dan hanya kepadanya kita akan kembali.
Alwie Augusra T. A, Junior Software Engineering PT. Indoguardika Cipta Kreasi.
Tonton video inspiratif dari AreWeFamousNow: Muslim Parents React To I Love
by Tausyiah cinta
No comments:
Post a Comment