Pernah dengar ungkapan "Jika kamu sedang berusaha merubah orang lain,
dan gagal, sampai pada akhirnya kamu stress karena tidak bisa merubah dia
seperti apa yang kamu mau, itu artinya kamu sedang berusaha menjadi Tuhan”.
Sebelum kamu berusaha
merubah hatinya untuk mencintaimu, sudahkah kamu mencintai dirimu sendiri?
Pada akhirnya semua
kembali pada diri sendiri, ketika kamu mengharapkan sesuatu yang lebih baik,
sudahkah kamu pantas mendapatkannya? Sudahkah kamu lebih baik?
Investasi pada dirimu
yang akan kamu berikan pada orang lain, menjadi tolak ukur sebesar apa yang
akan kamu dapat nantinya. Jika kamu terlalu terburu-buru, maka hanya sebatas
itu yang kamu dapat, dan lagi-lagi berteriak “KAMU MENYEBALKAN!!”.
Jika kamu disuruh memilih
antara rumah yang bobrok, dengan rumahminimalis yang didekor dengan indah. Mana yang kamu pilih? Sudah cukup
pantaskah pilihanmu dengan isi tabunganmu?
Saat kamu mengharapkan
pasangan yang baik, tidakah kamu berpikir jika bukan hanya kamu satu-satunya
manusia yang berharap punya pasangan yang baik?
- Mana yang lebih dulu kamu pilih, mendapat pasangan yang baik, atau menjadi baik untuk pasangan?
- Mana yang lebih kamu utamakan, kewajiban, atau hak?
- Mana yang lebih dulu kamu utamakan, kebahagiaanmu, atau kebahagiaan pasanganmu?
Kita sama-sama bisa
berkaca dari sikap Tuhan, selalu memberi yang terbaik lebih dulu kepada kita,
baru Dia meminta yang terbaik dari kita. Pernah kalian meminta senja? Tapi
Tuhan berikan.
Sebelum
kamu berharap diperhatikan orang lain, kamu saja yang lebih dulu perhatikan
dirimu. Sebelum kamu berharap disayangi orang lain, kamu saja yang lebih dulu
sayangi dirimu.
Bagaimana
dia bisa yakin denganmu, jika kamu sendiri tidak yakin dengan dirimu?
Masih
berusaha menjadi Tuhan?
Andika P
No comments:
Post a Comment