Suka menunda melanda kita semua. Bagaimanapun, jenis penundaan yang paling serius adalah yang menjauhkan kita dari jalan Allah dan perbuatan baik.
Adalah sesuatu yang menarik, bagaimana orang biasanya menunda untuk melakukan perbuatan baik atau pekerjaan yang bermanfaat, tapi jarang menunda perbuatan buruk atau pekerjaan yang tidak berguna! Itu mengingatkanku pada apa yang dikatakan oleh Imam Zaid Shakir dalam wawancara terbaru kami dengannya, dia berkata dengan jelas, “suka menunda berasal dari setan”.
Saya ingin mengatasi masalah yang terus berkembang di kalangan Muslim saat ini: suka menunda dalam membaca/tilawah Quran dalam kehidupan sehari-hari. Kita menyebutnya penundaan, tapi dalam kasus tertentu, itu bisa disebut mengabaikan Quran (semoga Allah melindungi kita).
Alasan, Alasan…
Biasanya, apa yang membuat orang menunda baca Quran sehari-hari berkisar di antara enam alasan ini:
- Kurangnya waktu: “Aku tidak punya waktu! Aku terlalu sibuk!”
- Sudah cukup membaca Quran dalam shalat: “Aku membaca Quran dalam shalat setiap hari…”
- Mental blocks: “Aku ingin berada dalam keadaan mental/spiritual tertentu untuk membaca Quran, dan aku jarang mendapatkan ‘keadaan’ itu setiap hari”
- Rasa bersalah: "Aku belum menyentuh Quran bertahun-tahun, aku merasa buruk, aku merasa tidak bisa membacanya sekarang, mungkin nanti kalau pergi haji atau saat Ramadhan”
- Tidak bisa membacanya: “Aku tidak tahu bagaimana cara membaca Quran”
- Kurangnya pemahaman: “Aku bisa membaca Quran, tapi aku tidak memahaminya, jadi menurutku, tidak ada gunanya membacanya”
Kita telah mendengar alasan-alasan in dalam berbagai variasanya dan kita akan mengatasinya di bawah ini insya Allah.
Mengabaikan Quran adalah Sesuatu yang SeriusPertama, saya ingin menekankan tentang bahayanya tidak menjaga hubungan dengan Quran. Allah SWT berfirman dalam Quran, “Dan Rasul berkata, "Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah menjadikan Al-Quran ini diabaikan.” (QS Al-Furqon: 30)
Bayangkan Nabi Muhammad SAW mengadu tentang saya dan kamu pada Hari Pembalasan kelak karena kita telah meninggalkan Quran? Bagaimana beliau tidak mengadu jika beliau SAW telah meninggalkan untuk kita Buku terbaik, mu'jizat sepanjang zaman, firman Allah dalam genggaman tangan kita, tapi kita hanya membiarkannya berdebu di rak buku!
Imam Ibn Qayyim Al Jawziyyah membuat ringkasan tentang jenis-jenis pengabaikan terhadap Quran:
- Tidak mendengarkan dan memperhatikan ketika Quran dibacakan
- Tidak menjalankan/tidak patuh pada ajarannya tentang halal haram, bahkan jika orang itu masih percaya atau masih membacanya. Tidak cukup kita hanya mempercayainya dan membacanya, tapi abai menjalankan ajarannya
- Tidak mengatur dengannya atau tidak menjadikannya sebagai hakim/penentu dalam semua urusan agama
- Tidak merenungkan maknanya, memahaminya, dan mengatahui apa yang Allah inginkan dari orang yang membacanya
- Tidak menggunakannya sebagai obat dan penyembuh bagi semua penyakit hati, sehingga ia mencari obat atas penyakitnya dengan cara lain selain Quran
Penyembuh dan Rahmat
Saya tidak bermaksud menakut-nakutimu, tapi saya hanya ingin untuk menjelaskan bahwa tidak membaca/tilawah Quran secara teratur bukanlah hal yang kecil; kamu pasti ingin tetap berinteraksi dengan Quran secara teratur. Allah mengatakan dalam Quran: "Dan Kami turunkan dari Al Quran (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zalim (Al-Quran itu) hanya akan menambah kerugian” (QS Al-Isra: 82)
Bayangkan, setiap kali kamu membuka dan membaca buku ini, rahmat dan penyembuh turun kepadamu. Rahmat dan penyembuh untuk semua masalah sosialmu, masalah psikologis, naik turun emosi, dsb. Bagaimana bisa ia tidak menjadi rahmat dan penyembuh, jika kata-kata indah abadi dari Allah yang Dia firmankan memberikan ketenangan dalam hati?
Saya pernah mendengar sebuah cerita tentang seorang lelaki Muslim yang punya masalah psikologis. Dia menemui banyak dokter di negaranya dan tidak bisa menemukan solusi masalahnya. Dia pergi ke US dan mengunjungi dokter Kristen yang terkenal. Setelah mendengar masalahnya, dokter itu menuju rak buku, mengambil sebuah buku dan berkata adanya: “Kalian Muslim memiliki ini dan kamu punya masalah psikologis?!” Buku yang ia pegang adalah Quran.
Mengatasi Alasan-alasan
- Kurangnya waktu - Saya yakin kamu punya 10 menit saja!
- Sudah cukup membaca Quran dalam shalat - Alhamdulillah, bagus jika kamu baca Quran di dalam shalat setiap hari, tapi kecuali kamu adalah seorang Hafizh Quran, mayoritas dari apa yang kamu baca saat shalat adalah 5 halaman terakhir dalam Quran. Benar? Tepat sekali, membaca Quran di luar shalat memungkinkanmu untuk mengeksplorasi keindahan dan keajaiban 595 halaman lainnya dan benar-benar membangun Quran dalam kehidupanmu. Kau memerlukan waktu dengan Quran dimana kau hanya duduk untuk membaca dan merenungkan ayat-ayatnya.
- Mental blocks - Biasakanlah membaca Quran setiap hari dan ‘keadaan mental spesial’ itu akan datang.
- Rasa bersalah - Ini adalah salah satu trik setan yang paling terkenal. Setan akan membisikkan padamu bahwa kamu terlalu berdosa bahkan untuk mendekat ke Quran, tidak ada gunanya sekarang setelah sekian lama, dan kamu hanya bisa bertaubat saat pergi haji. Nasehat sederhana saya adalah lawanlah bisikan setan; sekarang setelah kamu tahu bahwa pikiran seperti itu datang dari setan, jangan dengarkan dalam kondisi apapun. Gunakan rasa bersalah karena telah mengabaikan Quran untuk memacumu beraksi dan berubah. Ini semudah mengambil Quran dan membacanya. Insya Allah kau akan segera jatuh cinta pada Quran.
- Tidak bisa membacanya - Ikutilah kelas Quran atau temukan guru Quran.
- Kurangnya pemahaman - Ikutilah kelas Quran, cari guru Quran, mulai belajar bahasa Arab, dan atau miliki terjemahan Quran.
Tiga Tips Praktis
Jadi inilah beberapa tips praktis untuk membangun kebiasaan membaca Quran sehari-hari.
- Sediakan alokasi waktu harian, tidak lebih dari 10 menit, untuk membaca Quran. Saya bilang tidak lebih dari 10 menit karena jika kau berlebihan (terutama pada hari-hari pertama), kau akan kembali tidak membaca Quran lagi. Itu keanehan psikologis, jangan tanya saya! Cukup sediakan 10 menit sehari, apakah itu sebelum/sesudah Subuh, atau dalam perjalanan, atau sebelum tidur.
- Jadikan kebiasaan. Kamu tau bahwa menyikat gigi di pagi adalah sebuah kebiasaan? Bagus, gunakan konsep tersebut untuk Quran. Itu adalah bagian dari rutinitas pagi atau sore hari atau suatu bentuk kebiasaan yang kau lakukan secara konsisten dan kamu akan merasa tidak lengkap dan tidak senang jika kamu belum melakukannya.
- Mendaftar kelas Quran. Ini tergantung levelmu. Jika kamu belum bisa baca Quran, ikuti kelas yang mengajarkanmu bagaimana membaca Quran. Jika kamu bisa baca Quran, tapi tidak memahami maknanya, mulai belajar Bahasa Arab. Jika kamu bisa membaca Quran dan memahaminya, mulailah menghafal. Apapun itu, pastikan kamu menghadiri kelompok belajar yang terkait dengan Quran. Subhanallah, Quran adalah lautan ilmu tak bertepi yang tidak membosankan untuk mempelajarinya, jadi mulailah perjalananmu hari ini.
Tip Bonus: Bagaimana menyelesaikan Quran dalam 30 hari atau kurang!Saya ingin membagi kepadamu sebuah tip praktis yang sangat sederhana yang akan membantumu baca Quran dalam 30 hari insya Allah.
Saya berasumsi bahwa kamu membaca Quran dalam bahasa Arab dan bukan terjemahannya. Kurang lebih ada 600 halaman dalam Quran, jadi jika kau bagi 600 halaman dengan 30 hari dalam sebulan, kau mendapat 20 halaman untuk diselesaikan dalam sehari, atau sekitar satu juz (1/30 Quran). 20 halaman sehari mungkin terlihat banyak, tapi bagaimana jika kau membaginya dengan shalat 5 waktu? Kau hanya perlu membaca 4 halaman sebelum/setelah setiap shalat. Jadi, jika kau bisa membaca hanya 4 halaman Quran saja setelah selesai shalat, kau bisa menyelesaikan seluruh Quran dalam 30 hari! Selain itu, tilawah Quran dengan tajwid yang benar memerlukan waktu sekitar 3 menit, jadi 3 menit x 4 halaman = 12 menit. Tidak lama sebenarnya!
Sekarang, jika kau bisa melakukannya, bayangkan bagaimana hidupmu akan berubah jika kau bisa melengkapinya dengan membaca terjemahan sehingga kau memahami makna, pesan, dan pelajarannya.
Pesan PenutupSaya akan jujur padamu, Quran itu seperti guru yang diam, yang memandumu dan mengajarimu. Semakin kamu mencurahkan waktu untuknya, semakin ia akan mengungkapkan kekayaannya untukmu dan kamu akan bertumbuh dan memiliki pemahaman dengan cara yang tidak pernah kamu pikirkan sebelumnya. Orang-orang membayar ribuan untuk pelatih, penasehat pribadi, dst…tapi kamu punya Kalam Allah (AzzawaJall) dalam genggamanmu untuk membimbingmu.
Akankah kamu memulai perjalanan Quranmu, perjalanan dengan tilawah, belajar, dan beramal berdasarkan Quran secara terus menerus insya Allah?