Blogroll

Sunday, 6 July 2014

Jangan Ditangisi Haid Itu | Ramadhan

Ramadhan tiba lagi dengan sajian pahala yang berganda-ganda.  Dalam kita rancang menyusun  sebulan ibadah kita, tentu saja tertera di hati, “ Alaaa, janganlah period kali ini datang pada akhir 10 ramadhan. Tengah pecutan maximum tu”. Atau pun “ Haa? Period datang double bulan ni? Awal dan akhir? Kenapa Allah uji ana sampai macam ini sekali? Ini dikira nikmat atau dugaan? ” dan pelbagai lagi keluhan  yang biasa saya terdengar keluar dari mulut ukhti-ukhti saya.

Saya pasti, seorang muslimah yang menyadari akan mahalnya harga satu detik di dalam bulan yang penuh keberkatan  ini pasti tidak mau mensia-siakannya.  Sudahlah Ramadhan datang sebulan setahun, pastilah mau  memecut sehabis daya kan?

Jadi, anda ingin berbuat apa ? Makan pil supaya tak didatangi haid sepanjang Ramadhan?  Jangan!  obat-obatan ini kadang- kadang tidak memberikan kesan yang diharapkan malah lebih mengganggu kestabilan hormone.

Atau anda mau menangis dan menyesal dicipta sebagai perempuan lalu mengomel  ‘”coba saya  jadi lelaki..”?

Sekali lagi jangan! karena Allah berfirman:

“Dan janganlah kamu terlalu mengharapkan (ingin mendapat) limpah kurnia yang Allah telah berikan kepada sebahagian dari kamu (untuk menjadikan mereka) melebihi sebahagian yang lain (tentang harta benda, ilmu pengetahuan atau pangkat kebesaran). ”(Karena telah tetap) orang-orang lelaki ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan orang-orang perempuan pula ada bahagian dari apa yang mereka usahakan;” (maka berusahalah kamu) dan pohonkanlah kepada Allah akan limpah kurnianya. Sesungguhnya Allah senantiasa Mengetahui akan tiap-tiap sesuatu. “(An-Nisa’:32)

Sememangnya perasaan sedih pasti akan lahir dari hati seorang muslimah yang sangat mengharapkan keampunan dan ganjaran daripada Tuhannya. Sedangkan, Saidatina Aisyah R.A sendiri pernah meneteskan air mata kesedihan karena merasakan hilangnya peluang beramal dengan kedatangan haid.

Haid sebenarnya bukanlah satu perkara yang buruk, bukan jua satu kekurangan yang patut dikesali, karena di sebaliknya masih ada peluang merebut ganjaran di bulan yang mulia ini.

REDHA DENGAN KETENTUAN ALLAH DAN BERSANGKA BAIK

Redha ialah senang hati menerima apa yang diberikan oleh Allah SWT kepada kita semua ada baik atau buruk. Dan redha dalam beribadah ialah beribadah seperti mana yang diperintahkan untuk kita lakukan, bukan sebagaimana yang kita suka untuk melakukannya.

Anda perasaan tak, bila anda tidak berpuasa karena haid, sebenarnya anda mendapat pahala karena mentaati perintah Allah. Ini karena Allah lah yang memerintahkan kita untuk berpuasa pada hari-hari kita tidak didatangi haid, dan Allah jugalah yang memerintahkan kita untuk berbuka ketika sedang haid, maka berpuasa ketika haid merupakan suatu dosa karena anda dikira melanggar perintah-Nya.

Maha Besar Allah, Dia-lah Sebaik-baik Pencipta, selalu meletakkan hikmah pada makhluk yang diciptakan-Nya. Oleh itu, jika kita benar-benar redha dengan apa yang ditentukan Allah untuk golongan Hawa seperti kita, maka tidak akan timbul isu berkurangnya pahala karena kita tidak boleh solat dan puasa.
Kita hanya dilarang oleh Allah untuk solat, puasa, tawaf dan membaca Al-quran (menurut khilaf ulama’) Sedangkan tanpa kita sedari, sebenarnya pintu-pintu syurga masih terbuka luas untuk kita dan para malaikat masih memanggil-manggil pencari kebaikan.
Namun, masa haid bukanlah masa istirhat dari ibadah, karenna sesungguhnya dalam sehari-semalam itu masih ada banyak amalan yang masih boleh dikerjakan oleh wanita haid.

1-      Sediakan Makanan berbuka puasa

“”Barangsiapa yang memberi makan orang yang berpuasa, dia akan mendapat pahala sepertinya, dan ianya tidak akan mengurangkan pahala orang yang berpuasa sedikitpun””(Riwayat Tarmizi).

Seorang muslimah yang solehah akan senantiasa memburu pahala. Dia tidak akan mensia-siakan peluang beramal. Mari kita memudahkan urusan ukhti-ukhti kita yang berpuasa. Mudahkan mereka beribadah. Niatkan memasak makanan itu karena Allah. Mana lah tahu, sambal ayam, atau Ikan Asam Pedas yang anda sediakan itu yang akan membawa anda ke SyurgaNya nanti!

2.  Bangun Sahur bersama-sama
Seperti juga menyediakan makanan berbuka, tiada salahnya jika kita dapat menyertai mereka bersahur dan biarkan ukhti anda bangun qiamullail. Mintakan sekali dia mendoakan anda. Tidak perlu masak yang renyah dan susah-susah,  Sambil-sambil anda memasak, bolehlah berzikir atau mendengar ayat al-quran. InsyaAllah akan terasa sekali roh qiamullai walaupun anda berada di dapur!

3.  Tadabbur Al-quran atau mendengar bacaan Al-quran

Jika kita dilarang untuk membaca Al-quran **, tidak salah jika kita mendengar bacaan Al-quran. Tukarkan senarai Playlist di dalam Handphone anda dan isikan dengan  mp3 Al-quran. Sekurang-kurangnya jika kita tak sempat untuk khatam Al-quran, kita sudah khatam mendengar bacaan Al-quran. Mari kita membudayakan mendengar Al-quran  di mana-mana anda berada. Di dalam kendaraan, sedang memasak di dapur, sedang melipat pakaian, menyapu sampah malah ketika belajar.

4.  Istighfar, zikir, Maathurat dan Selawat ke atas Nabi

Kali ini mari kita tukar makanan ibadah kita. Jika selama ini kita mengambil 10 menit untuk mengerjakan solat Zuhur. Ketika haid, kita gunakan juga 10 menit itu untuk istighfar, zikir, membaca maathurat, berdoa, dan selawat keatas Nabi SAW. Berzikir boleh dilakukan wanita haid. Hal ini lebih baik daripada sekadar membiarkan lisan dan hati kita lalai dari mengingat Allah. Atau membiarkan lisan dan hati kita untuk hal-hal maksiat seperti mengumpat dan membicarakan serta memikirkan hal yang sia-sia. Dzikir selain dapat mengingatkan kita pada Allah, menenteramkan hati juga mendatangkan pahala.

5.  Menyibukkan diri dengan ketaatan dan menjauhkan diri dari kemaksiatan.

Lazimi diri kita untuk tidak membuang masa begitu sahaja. Andai futur ketika haid, jangan biarkan begitu saja. Dampingi kawan-kawan yang solehah, hadiri majlis-majlis ilmu (dengan syarat bukan dilaksanakan di dalam masjid), dengarkan rekaman ceramah-ceramah atau hiasi hari anda dengan membaca buku-buku tarbiah dan buku-buku agama. Kegiatan ini juga menghindarkan kita dari angan-angan kosong atau sekadar melamun tanpa guna atau membiarkan waktu berlalu tanpa faedah.

6.  Infaq/ sedekah

Bersedekah umpama kita sedang menabung dalam tabung dan saham akhirat kita. Ganjarannya diganda-gandakan pada bulan Ramadhan. Tambahan, banyak tabung-tabung kebajikan, tabung anak yatim, tabung Palestine dan Syria yang akan diedarkan sekitar bulan Ramadhan ini.

7. Istiqamah (Terus) membuat perkara-perkara sunat yang sudah biasa dilakukan

Tak hanya itu, teruskan saja amalan sunat yang seharian anda biasa lakukan. Jangan dikurangi dosa nya hanya karena anda haid. Melakukan tugas harian sebagai isteri, ibu, housemate, anak yang baik,  selagi mana  dilakukan dengan tulus juga dikira sebagai ibadah. Insyaallah boleh menjadi pengisi poket-poket amal kita, walaupun kita sedang terhalang dengan fitrah haid.

Terimalah fitrah wanita ini dengan ikhlas, tidak menyesalinya dan tidak berburuk sangka. Berkumpul dengan orang yang soleh dan ambillah semangat mereka. Juga, hormat mereka yang berpuasa dan jangan sewenang-wenangnya makan di khalayak ramai.  Maka, rayihlah Ramadhan penuh kesyukuran karena kita, seorang WANITA.



"My friend gadistudunglabuh"
  

No comments:

Post a Comment