Blogroll
Wednesday, 23 July 2014
Wednesday, 16 July 2014
Tetaplah Selalu Istiqomah wahai Ukhty
Saat yang lain tidur dengan lelapnya, kau tengah mengadu memohon ampun pada Rabbmu.. “Jadikan dirimu berbeda..”
Saat yang lain bermimpi indah, kau tengah bersimpuh menangis terbayang dosa, larut dalam muhasabah diri.. “Jadikan dirimu berbeda..”
Saat yang lain berkumpul menghabiskan waktu luang, kau tengah asik melantunkan ayat-ayat Tuhanmu “Jadikan dirimu berbeda..”
Saat yang lain tengah menikmati sarapan paginya, kau tengah bersujud bersedekah tulang sembari mengharap Rezeki Illahi “Jadikan dirimu berbeda..”
Saat yang lain bergembira melepas penat akhir pekan, kau tengah duduk mencari Rahmat Allah, wajahmu memenuhi majelis Ilmu “Jadikan dirimu berbeda..”
Saat yang lain merasa terbebani dengan ujian, kau tengah sibuk mencari kekuatan untuk memikulnya, “Jadikan dirimu berbeda..”
Saat yang lain tengah sibuk membicarakan keburukanmu, kau tengah bercerita mengungkit kebaikan orang lain “Jadikan dirimu berbeda..”
Saat yang lain mengeluh bergantung pada manusia, kau jadikan shalat dan sabar sebagai perisaimu, “Jadikan dirimu berbeda..”
Saat yang lain berjalan, kau sudah berlari .. Saat yang lain berpeluh memulai, kau sudah ringan terbiasa .. Saat yang lain duduk belajar, kau sudah berdiri mengamalkan .. Saat yang lain terhempas jatuh, kau tetap tersenyum tangguh “Karena Kau Berbeda..”
“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).” [QS.al-An’am : 116]
'Sesungguhnya bermula datangnya Islam dianggap asing (aneh) dan akan datang kembali asing. Namun berbahagialah orang-orang asing itu.” Para sahabat bertanya kepada Rasulullah shallalahu ‘alaihi wasallam, “Yaa Rasulullah, apa
yang dimaksud orang asing (aneh) itu?” Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam - menjawab, “Orang yang melakukan kebaikan-kebaikan di saat orang-orang melakukan pengrusakan.” (HR. Muslim)
Monday, 7 July 2014
Sunday, 6 July 2014
Jangan Ditangisi Haid Itu | Ramadhan
Ramadhan
tiba lagi dengan sajian pahala yang berganda-ganda. Dalam kita rancang menyusun sebulan ibadah kita, tentu saja tertera di hati, “
Alaaa, janganlah period kali ini datang pada akhir 10 ramadhan. Tengah pecutan
maximum tu”. Atau pun “ Haa? Period datang double bulan ni? Awal dan akhir?
Kenapa Allah uji ana sampai macam ini sekali? Ini dikira nikmat atau dugaan? ”
dan pelbagai lagi keluhan yang biasa saya terdengar keluar dari mulut
ukhti-ukhti saya.
Saya pasti, seorang muslimah yang menyadari akan mahalnya harga satu detik di dalam bulan yang penuh keberkatan ini pasti tidak mau mensia-siakannya. Sudahlah Ramadhan datang sebulan setahun, pastilah mau memecut sehabis daya kan?
Jadi, anda ingin berbuat apa ? Makan pil supaya tak didatangi haid sepanjang Ramadhan? Jangan! obat-obatan ini kadang- kadang tidak memberikan kesan yang diharapkan malah lebih mengganggu kestabilan hormone.
Atau anda mau menangis dan menyesal dicipta sebagai perempuan lalu mengomel ‘”coba saya jadi lelaki..”?
Sekali lagi jangan! karena Allah berfirman:
“Dan janganlah kamu terlalu mengharapkan (ingin mendapat) limpah kurnia yang Allah telah berikan kepada sebahagian dari kamu (untuk menjadikan mereka) melebihi sebahagian yang lain (tentang harta benda, ilmu pengetahuan atau pangkat kebesaran). ”(Karena telah tetap) orang-orang lelaki ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan orang-orang perempuan pula ada bahagian dari apa yang mereka usahakan;” (maka berusahalah kamu) dan pohonkanlah kepada Allah akan limpah kurnianya. Sesungguhnya Allah senantiasa Mengetahui akan tiap-tiap sesuatu. “(An-Nisa’:32)
Sememangnya perasaan sedih pasti akan lahir dari hati seorang muslimah yang sangat mengharapkan keampunan dan ganjaran daripada Tuhannya. Sedangkan, Saidatina Aisyah R.A sendiri pernah meneteskan air mata kesedihan karena merasakan hilangnya peluang beramal dengan kedatangan haid.
Haid sebenarnya bukanlah satu perkara yang buruk, bukan jua satu kekurangan yang patut dikesali, karena di sebaliknya masih ada peluang merebut ganjaran di bulan yang mulia ini.
REDHA DENGAN KETENTUAN ALLAH DAN BERSANGKA BAIK
Redha ialah senang hati menerima apa yang diberikan oleh Allah SWT kepada kita semua ada baik atau buruk. Dan redha dalam beribadah ialah beribadah seperti mana yang diperintahkan untuk kita lakukan, bukan sebagaimana yang kita suka untuk melakukannya.
Anda perasaan tak, bila anda tidak berpuasa karena haid, sebenarnya anda mendapat pahala karena mentaati perintah Allah. Ini karena Allah lah yang memerintahkan kita untuk berpuasa pada hari-hari kita tidak didatangi haid, dan Allah jugalah yang memerintahkan kita untuk berbuka ketika sedang haid, maka berpuasa ketika haid merupakan suatu dosa karena anda dikira melanggar perintah-Nya.
Maha Besar Allah, Dia-lah Sebaik-baik Pencipta, selalu meletakkan hikmah pada makhluk yang diciptakan-Nya. Oleh itu, jika kita benar-benar redha dengan apa yang ditentukan Allah untuk golongan Hawa seperti kita, maka tidak akan timbul isu berkurangnya pahala karena kita tidak boleh solat dan puasa.
Kita hanya dilarang oleh Allah untuk solat, puasa, tawaf dan membaca Al-quran (menurut khilaf ulama’) Sedangkan tanpa kita sedari, sebenarnya pintu-pintu syurga masih terbuka luas untuk kita dan para malaikat masih memanggil-manggil pencari kebaikan.
Namun, masa haid bukanlah masa istirhat dari ibadah, karenna sesungguhnya dalam sehari-semalam itu masih ada banyak amalan yang masih boleh dikerjakan oleh wanita haid.
1- Sediakan Makanan berbuka puasa
“”Barangsiapa yang memberi makan orang yang berpuasa, dia akan mendapat pahala sepertinya, dan ianya tidak akan mengurangkan pahala orang yang berpuasa sedikitpun””(Riwayat Tarmizi).
Seorang muslimah yang solehah akan senantiasa memburu pahala. Dia tidak akan mensia-siakan peluang beramal. Mari kita memudahkan urusan ukhti-ukhti kita yang berpuasa. Mudahkan mereka beribadah. Niatkan memasak makanan itu karena Allah. Mana lah tahu, sambal ayam, atau Ikan Asam Pedas yang anda sediakan itu yang akan membawa anda ke SyurgaNya nanti!
2. Bangun Sahur bersama-sama
Seperti juga menyediakan makanan berbuka, tiada salahnya jika kita dapat menyertai mereka bersahur dan biarkan ukhti anda bangun qiamullail. Mintakan sekali dia mendoakan anda. Tidak perlu masak yang renyah dan susah-susah, Sambil-sambil anda memasak, bolehlah berzikir atau mendengar ayat al-quran. InsyaAllah akan terasa sekali roh qiamullai walaupun anda berada di dapur!
3. Tadabbur Al-quran atau mendengar bacaan Al-quran
Jika kita dilarang untuk membaca Al-quran **, tidak salah jika kita mendengar bacaan Al-quran. Tukarkan senarai Playlist di dalam Handphone anda dan isikan dengan mp3 Al-quran. Sekurang-kurangnya jika kita tak sempat untuk khatam Al-quran, kita sudah khatam mendengar bacaan Al-quran. Mari kita membudayakan mendengar Al-quran di mana-mana anda berada. Di dalam kendaraan, sedang memasak di dapur, sedang melipat pakaian, menyapu sampah malah ketika belajar.
4. Istighfar, zikir, Maathurat dan Selawat ke atas Nabi
Kali ini mari kita tukar makanan ibadah kita. Jika selama ini kita mengambil 10 menit untuk mengerjakan solat Zuhur. Ketika haid, kita gunakan juga 10 menit itu untuk istighfar, zikir, membaca maathurat, berdoa, dan selawat keatas Nabi SAW. Berzikir boleh dilakukan wanita haid. Hal ini lebih baik daripada sekadar membiarkan lisan dan hati kita lalai dari mengingat Allah. Atau membiarkan lisan dan hati kita untuk hal-hal maksiat seperti mengumpat dan membicarakan serta memikirkan hal yang sia-sia. Dzikir selain dapat mengingatkan kita pada Allah, menenteramkan hati juga mendatangkan pahala.
5. Menyibukkan diri dengan ketaatan dan menjauhkan diri dari kemaksiatan.
Lazimi diri kita untuk tidak membuang masa begitu sahaja. Andai futur ketika haid, jangan biarkan begitu saja. Dampingi kawan-kawan yang solehah, hadiri majlis-majlis ilmu (dengan syarat bukan dilaksanakan di dalam masjid), dengarkan rekaman ceramah-ceramah atau hiasi hari anda dengan membaca buku-buku tarbiah dan buku-buku agama. Kegiatan ini juga menghindarkan kita dari angan-angan kosong atau sekadar melamun tanpa guna atau membiarkan waktu berlalu tanpa faedah.
6. Infaq/ sedekah
Bersedekah umpama kita sedang menabung dalam tabung dan saham akhirat kita. Ganjarannya diganda-gandakan pada bulan Ramadhan. Tambahan, banyak tabung-tabung kebajikan, tabung anak yatim, tabung Palestine dan Syria yang akan diedarkan sekitar bulan Ramadhan ini.
7. Istiqamah (Terus) membuat perkara-perkara sunat yang sudah biasa dilakukan
Tak hanya itu, teruskan saja amalan sunat yang seharian anda biasa lakukan. Jangan dikurangi dosa nya hanya karena anda haid. Melakukan tugas harian sebagai isteri, ibu, housemate, anak yang baik, selagi mana dilakukan dengan tulus juga dikira sebagai ibadah. Insyaallah boleh menjadi pengisi poket-poket amal kita, walaupun kita sedang terhalang dengan fitrah haid.
Terimalah fitrah wanita ini dengan ikhlas, tidak menyesalinya dan tidak berburuk sangka. Berkumpul dengan orang yang soleh dan ambillah semangat mereka. Juga, hormat mereka yang berpuasa dan jangan sewenang-wenangnya makan di khalayak ramai. Maka, rayihlah Ramadhan penuh kesyukuran karena kita, seorang WANITA.
"My friend gadistudunglabuh"
Saya pasti, seorang muslimah yang menyadari akan mahalnya harga satu detik di dalam bulan yang penuh keberkatan ini pasti tidak mau mensia-siakannya. Sudahlah Ramadhan datang sebulan setahun, pastilah mau memecut sehabis daya kan?
Jadi, anda ingin berbuat apa ? Makan pil supaya tak didatangi haid sepanjang Ramadhan? Jangan! obat-obatan ini kadang- kadang tidak memberikan kesan yang diharapkan malah lebih mengganggu kestabilan hormone.
Atau anda mau menangis dan menyesal dicipta sebagai perempuan lalu mengomel ‘”coba saya jadi lelaki..”?
Sekali lagi jangan! karena Allah berfirman:
“Dan janganlah kamu terlalu mengharapkan (ingin mendapat) limpah kurnia yang Allah telah berikan kepada sebahagian dari kamu (untuk menjadikan mereka) melebihi sebahagian yang lain (tentang harta benda, ilmu pengetahuan atau pangkat kebesaran). ”(Karena telah tetap) orang-orang lelaki ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan orang-orang perempuan pula ada bahagian dari apa yang mereka usahakan;” (maka berusahalah kamu) dan pohonkanlah kepada Allah akan limpah kurnianya. Sesungguhnya Allah senantiasa Mengetahui akan tiap-tiap sesuatu. “(An-Nisa’:32)
Sememangnya perasaan sedih pasti akan lahir dari hati seorang muslimah yang sangat mengharapkan keampunan dan ganjaran daripada Tuhannya. Sedangkan, Saidatina Aisyah R.A sendiri pernah meneteskan air mata kesedihan karena merasakan hilangnya peluang beramal dengan kedatangan haid.
Haid sebenarnya bukanlah satu perkara yang buruk, bukan jua satu kekurangan yang patut dikesali, karena di sebaliknya masih ada peluang merebut ganjaran di bulan yang mulia ini.
REDHA DENGAN KETENTUAN ALLAH DAN BERSANGKA BAIK
Redha ialah senang hati menerima apa yang diberikan oleh Allah SWT kepada kita semua ada baik atau buruk. Dan redha dalam beribadah ialah beribadah seperti mana yang diperintahkan untuk kita lakukan, bukan sebagaimana yang kita suka untuk melakukannya.
Anda perasaan tak, bila anda tidak berpuasa karena haid, sebenarnya anda mendapat pahala karena mentaati perintah Allah. Ini karena Allah lah yang memerintahkan kita untuk berpuasa pada hari-hari kita tidak didatangi haid, dan Allah jugalah yang memerintahkan kita untuk berbuka ketika sedang haid, maka berpuasa ketika haid merupakan suatu dosa karena anda dikira melanggar perintah-Nya.
Maha Besar Allah, Dia-lah Sebaik-baik Pencipta, selalu meletakkan hikmah pada makhluk yang diciptakan-Nya. Oleh itu, jika kita benar-benar redha dengan apa yang ditentukan Allah untuk golongan Hawa seperti kita, maka tidak akan timbul isu berkurangnya pahala karena kita tidak boleh solat dan puasa.
Kita hanya dilarang oleh Allah untuk solat, puasa, tawaf dan membaca Al-quran (menurut khilaf ulama’) Sedangkan tanpa kita sedari, sebenarnya pintu-pintu syurga masih terbuka luas untuk kita dan para malaikat masih memanggil-manggil pencari kebaikan.
Namun, masa haid bukanlah masa istirhat dari ibadah, karenna sesungguhnya dalam sehari-semalam itu masih ada banyak amalan yang masih boleh dikerjakan oleh wanita haid.
1- Sediakan Makanan berbuka puasa
“”Barangsiapa yang memberi makan orang yang berpuasa, dia akan mendapat pahala sepertinya, dan ianya tidak akan mengurangkan pahala orang yang berpuasa sedikitpun””(Riwayat Tarmizi).
Seorang muslimah yang solehah akan senantiasa memburu pahala. Dia tidak akan mensia-siakan peluang beramal. Mari kita memudahkan urusan ukhti-ukhti kita yang berpuasa. Mudahkan mereka beribadah. Niatkan memasak makanan itu karena Allah. Mana lah tahu, sambal ayam, atau Ikan Asam Pedas yang anda sediakan itu yang akan membawa anda ke SyurgaNya nanti!
2. Bangun Sahur bersama-sama
Seperti juga menyediakan makanan berbuka, tiada salahnya jika kita dapat menyertai mereka bersahur dan biarkan ukhti anda bangun qiamullail. Mintakan sekali dia mendoakan anda. Tidak perlu masak yang renyah dan susah-susah, Sambil-sambil anda memasak, bolehlah berzikir atau mendengar ayat al-quran. InsyaAllah akan terasa sekali roh qiamullai walaupun anda berada di dapur!
3. Tadabbur Al-quran atau mendengar bacaan Al-quran
Jika kita dilarang untuk membaca Al-quran **, tidak salah jika kita mendengar bacaan Al-quran. Tukarkan senarai Playlist di dalam Handphone anda dan isikan dengan mp3 Al-quran. Sekurang-kurangnya jika kita tak sempat untuk khatam Al-quran, kita sudah khatam mendengar bacaan Al-quran. Mari kita membudayakan mendengar Al-quran di mana-mana anda berada. Di dalam kendaraan, sedang memasak di dapur, sedang melipat pakaian, menyapu sampah malah ketika belajar.
4. Istighfar, zikir, Maathurat dan Selawat ke atas Nabi
Kali ini mari kita tukar makanan ibadah kita. Jika selama ini kita mengambil 10 menit untuk mengerjakan solat Zuhur. Ketika haid, kita gunakan juga 10 menit itu untuk istighfar, zikir, membaca maathurat, berdoa, dan selawat keatas Nabi SAW. Berzikir boleh dilakukan wanita haid. Hal ini lebih baik daripada sekadar membiarkan lisan dan hati kita lalai dari mengingat Allah. Atau membiarkan lisan dan hati kita untuk hal-hal maksiat seperti mengumpat dan membicarakan serta memikirkan hal yang sia-sia. Dzikir selain dapat mengingatkan kita pada Allah, menenteramkan hati juga mendatangkan pahala.
5. Menyibukkan diri dengan ketaatan dan menjauhkan diri dari kemaksiatan.
Lazimi diri kita untuk tidak membuang masa begitu sahaja. Andai futur ketika haid, jangan biarkan begitu saja. Dampingi kawan-kawan yang solehah, hadiri majlis-majlis ilmu (dengan syarat bukan dilaksanakan di dalam masjid), dengarkan rekaman ceramah-ceramah atau hiasi hari anda dengan membaca buku-buku tarbiah dan buku-buku agama. Kegiatan ini juga menghindarkan kita dari angan-angan kosong atau sekadar melamun tanpa guna atau membiarkan waktu berlalu tanpa faedah.
6. Infaq/ sedekah
Bersedekah umpama kita sedang menabung dalam tabung dan saham akhirat kita. Ganjarannya diganda-gandakan pada bulan Ramadhan. Tambahan, banyak tabung-tabung kebajikan, tabung anak yatim, tabung Palestine dan Syria yang akan diedarkan sekitar bulan Ramadhan ini.
7. Istiqamah (Terus) membuat perkara-perkara sunat yang sudah biasa dilakukan
Tak hanya itu, teruskan saja amalan sunat yang seharian anda biasa lakukan. Jangan dikurangi dosa nya hanya karena anda haid. Melakukan tugas harian sebagai isteri, ibu, housemate, anak yang baik, selagi mana dilakukan dengan tulus juga dikira sebagai ibadah. Insyaallah boleh menjadi pengisi poket-poket amal kita, walaupun kita sedang terhalang dengan fitrah haid.
Terimalah fitrah wanita ini dengan ikhlas, tidak menyesalinya dan tidak berburuk sangka. Berkumpul dengan orang yang soleh dan ambillah semangat mereka. Juga, hormat mereka yang berpuasa dan jangan sewenang-wenangnya makan di khalayak ramai. Maka, rayihlah Ramadhan penuh kesyukuran karena kita, seorang WANITA.
"My friend gadistudunglabuh"
Friday, 4 July 2014
Kisah Sehelai Daun
Menilai seseorang
Di sebatang pohon kecil, hiduplah beberapa daun yang tumbuh bersama. Diantara daun-daun tersebut terdapat sebuah daun yang sangat besar dan kuat. Daun itu diagung-agungkan karena kekuatannya. Dialah yang dianggap pelindung bagi daun-daun lainnya dari badai, hujan, panas matahari yang terik, dan bahaya lainnya.
Suatu ketika datanglah musim kemarau yang panjang. Daun-daun di pohon kecil itu mulai layu karena tidak mendapatkan air dan makanan. Daun besar yang tadinya kuat dan besar mulai terlihat layu. Ia berusaha melindungi daun-daun lain dari matahari yang bersinar sangat terik supaya daun – daun kecil sahabatnya itu tidak kehilangan air lebih banyak lagi.
Hari berganti hari, daun besar itu sudah sampai pada puncak usahanya. Ia mulai berlobang-lobang sehingga sinar matahari mulai menembusnya. Ia mulai kehilangan kekuatannya dan daun-daun lainnya pun sudah mulai mengabaikannya karena ia tidak kuat lagi seperti dulu.
Beberapa hari kemudian daun besar itu merasa tidak kuat lagi akhirnya ia berkata kepada sahabat – sahabatnya :
“Sahabat – sahabat aku tidak lagi mempunyai kekuatan untuk melindungi kamu, aku akan gugur. Selamat tinggal”.
Setelah berkata demikian akhirnya daun besar itu pun gugurlah. Musim kemarau terus berlanjutan, daun-daun di pohon kecil itu saling bertahan untuk hidup. Mereka sama sekali sudah melupakan daun besar yang telah berjasa melindungi mereka sehingga mereka dapat bertahan sampai sekarang.
Musim kemarau tidak juga berakhir. Daun-daun di pohon kecil itu sudah mulai kehilangan harapan. Mereka merasa sangat kelaparan, kehausan dan akan mati. Di saat mereka putus asa, tiba tiba dirasakan adanya air dan makanan dari tanah. Mereka semua berharap akan adanya keajaiban itu.
Setelah lama dicari-cari, mereka menyadarinya. Mereka melihat bahwa daun besar itu sudah mereput dan menghasilkan air dan makanan bagi mereka. Akhirnya dengan air dan makanan dari daun besar tadi, daun daun di pohon kecil itu bahagia bertahan sehingga musim hujan datang. Daun-daun di pohon kecil itu sangat menyesal karena telah melupakan daun besar itu. Padahal sampai akhir hayatnya daun besar itu tetap menjadi penyelamat untuk daun-daun lain.
"Janganlah menilai seseorang dengan penampilan dan kekuatannya.Tuhan memberikan bantuan kepada kita melalui siapa sajaBahkan melalui orang yang kita anggap telah jatuh dan hina.Ingatlah rencana Tuhan itu ajaib dan tidak memilih kasih terhadap semua hambanya."
Thursday, 3 July 2014
Luasnya Hati
Kisah seorang pemuda yang sedang tertimpa berbagai masalah, sehingga menjadikannya putus asa. Seharian dia duduk termenung meratapi kesedihannya.Tidak jauh dari situ ada seorang kekek tua yang memerhatikan pemuda yang dalam kesedihan itu.
Dan kakek itu menghampiri pemuda itu dan berkata “anak muda apa yang sedang kamu pikirkan sehingga membuatkan kamu menjadi lemah dalam kesedihan?”
Pemuda itu menjawab “Apa Kakek peduli! Kakek tidak akan mungkin dapat merasakan apa yang saya alami saat ini…!”
Dengan sabar Kakek itu berkata “Nak… memang saya tidak dapat merasakan beratnya beban yang ada dalam hati dan pikiran kamu, tetapi saya hanya ingin menjemput kamu untuk minum bersama di rumah kakek… ayo nak?”
Tanpa membantah pemuda itu pun mengikuti Kakek tersebut.
Sesampainya di rumah, orang tua itu membawakan segelas kopi panas dan diberikan kepada pemuda tadi “silakan minum..” kata orang tua itu.
Dan tanpa segan silu lagi pemuda itu meminumnya dan setelah meminum kopi tadi pemuda itu berkata dengan marah “cuah….pahit sekali kopi ini, apa maksud kakek?!”
Orang tua itu hanya tersenyum “sekarang bawa kopi pahit yang kamu minum tadi setelah itu campurlah kopi itu dengan air danau yang ada di belakang rumah kakek ini” perkataan kakek tersebut.
Semakin tidak mengerti pemuda itu tetapi dia menuruti perintah kakek itu.
Kemudian orang tua itu berkata “sekarang kamu minum air danau itu yang telah kamu campur kopi pahit itu”
“Masih berasa pahitkah air yang kamu minum ?” kata kakek itu lagi.
“tidak …. yang ada hanya rasa tawar” jawab pemuda
Dengan tanda tanya ” apa maksud dari semua ini” kata pemuda itu lagi.
Dengan tersenyum, Kakek itu memberikan penjelasan:
” Jika hati kita seperti cangkir maka kita tidak akan pernah boleh menerima kenyataan dan masalah hidup yang datang silah berganti,sebab ukuran cangkir untuk menerima sesuatu itu adalah terbatas. Kadangkala pahit dan kadangkala pula manis.
Akan tetapi kalau mempunyai hati yang luas seperti danau, kita akan selalu menerima kenyataan yang kadangkala pahit dan menyakitkan dengan berlapang dada.. Kepahitan sesuatu masalah tidak akan merusakkan hidup kita..”
Secara teori memang senang untuk menjadikan hati yang luas yang selalu menerima apa adanya tetapi dalam kehidupan yang sebenarnya sangatlah sukar. Walaupun begitu kita perlu berusaha untuk belajar agar diri kita terlatih dalam menghadapi masalah kehidupan. Semoga kita di beri keluasan hati oleh Allah bukan hati yang sempit seperti cawan, tetapi lebih dari itu.
Tersenyumlah Apapun Masalahmu
Kesulitan pasti ada menghampiri kehidupan ini karena hidup ini akan selalu teruji. Kita semua sama, berdepan dengan dugaan yang tersendiri, cuma yang membedakan kita ialah cara kita mendepani.
Ketika hati sudah tidak tertanggung derita dan bibir masih sempat mengukir tawa, alangkah indahnya. Dia sembunyikan segala rasa untuk dicurahkan kepada Allah satu-satunya.
Karena menampakkan kemuraman wajah di hadapan manusia tidak akan menyelesaikan apa-apa. Mungkin kita akan memperoleh simpati tetapi selebihnya hanya Allah tahu jalan penyelesaiannya.
Ketika di timpa bencana,senyumlah karena ujian adalah tanda kasih sayang Allah. Tidak Allah biarkan manusia yang disayangNya terlena dalam kenikmatan yang melupakan dia untuk mengingatiNya.
Lalu di kirim sedikit ujian supaya manusia itu tersadar dari lena dan kembali padaNya.
Memang benar, coba bandingkan manusia yang dalam kegembiraan dan manusia yang dalam kesakitan/kesedihan, berapa lama waktu mereka sempat habiskan di atas tikar sajadah?
Kebanyakan manusia terlalu mudah lupa, dan hanya tersentak apabila Allah mengetuk mereka dengan kegundahan dan masalah.
Tersenyumlah dengan setiap permasalah karena masalah adalah jalan untuk kita kembali dalam istikharah dan memohon petunjukNya. Allah sesekali tidak zalim, senantiasa memberikan peringatan untuk hambaNya.
Kehidupan adalah tidak bermakna sedikitpun tanpa mengingatiNya. Kita bernyawa, berdiri, bersuara dan segalanya adalah dengan izinNya. Bersyukurlah.
Tersenyum dan bersyukurlah,
maka kau tidak akan pernah berasa untuk menuturkan “jikalaulah aku dulu…….”, sadar atau tidak bahwasanya kehidupan ini telah berjalan seiring kehendakNya.
Jika kita berkeluh kesah menyaksikan ujian demi ujian yang sedang merapat, kita akan mudah tersungkur dan meratap.
Karena kita tidak pernah redha dengan apa yang Allah tetapkan sebagai jalan kehidupan yang perlu kita redai. Maka bersabar dan berserahlah hidup matimu dan suka dukamu hanya pada Dia yang maha mengetahui.
Tersenyumlah karena kita masih bernyawa dan di beri kesempatan untuk meneruskan perjuangan di jalanNya. Kita masih ada waktu untuk menyelesaikan segala hutang dan pinjaman yang telah kita lakukan.
Kita masih ada masa untuk bertaubat di setiap kesilapan.
Kita masih mampu bersyukur dengan setiap pemberian. Bandingkan kita dengan mereka yang telah terbaring kaku jasadnya di tanah, mereka sudah tidak mampu berbuat apa-apa.
Apakah kita masih tidak mengambil iktibar? Kita masih boleh lagi menambah amalan dan ketaqwaan kepada Allah dan menyempurnakan bekalan kita di alam sana. Tatkala roh dipanggil dan diangkat pergi, menyesal ketika itu sudah tidak berarti!
Dan paling penting, anda terlalu bertuah maka tersenyumlah karena kita terpilih sebagai seorang MUSLIM. Kita ada Allah yang senantiasa bersama di setiap langkah kita. Di setiap hari, kita kan berjumpa-Nya dalam solat. Allah izinkan kita meminta pada-Nya setiap apa yang kita perlu.
Allah mendamaikan hati kita yang keresahan apabila kita bersama-Nya. Allah maha mengampunkan segala dosa yang telah kita perbuat apabila kita bertaubat.
Allah menjanjikan kita nikmat-nikmat yang tidak terhitung apabila kita bertaqwa. Allah sediakan ganjaran bagi mereka yang sabar. Allah mengaturkan kehidupan kita dengan sempurna dan segala yang ditetapkan adalah untuk kebaikan hamba-Nya.
Ya Allah, terlalu beruntungnya kami.
Abu Darda’ Radhiyallahu ‘anhu berkata , “ Sesungguhnya aku akan tertawa untuk membahagiakan hatiku.”Tersenyumlah sentiasa, ia tidak menyakitkan malah ia pengobat hati yang sakit. Bukannya berarti senyum itu karena dia tidak punya masalah dalam kehidupannya, tetapi menunjukkan hatinya reda dengan setiap takdirnya.
Wallahualam. ~Hanya Allah mengetahui segala sesuatu kejadian~
MASALAH ITU MANIS
Ketika kita ditimpa sebuah kesusahan, berarti Allah mau kita lebih dewasa dalam menghadapi hidup ini. Ketika kita ditimpa musibah, berarti Allah ingin agar kita mendekat kepadanya.
Ketika kita ditimpa kesusahan, berarti Allah telah menyediakan untuk kita kemudahan.
Karena sesungguhnya dibalik permasalahan ada proses pendewasaan, dibalik musibah ada hikmah, dibalik kesusahan ada kemudahan.
“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.”( QS. al-Insyirah: 5-6)
Ketika permasalahan datang menghampiri
Jangan mengeluh dihadapan sang pencipta, jangan memberontak akan keputusannya apalagi dengan mengatakan bahwa Allah tidak adil.
Namun, mintalah agar kita diberi kesabaran serta ketabahan dalam menghadapinya, diberikan penyelesaian yang terbaik bagi kita, dan selalu mengharap dia memberikan ganjaran pahala untuk kita.
Tanpa malam, bulan purnama takkan indah. Tanpa lapar, nikmat makanan takkan terasa. Tanpa dahaga sejuknya air takkan memberi banyak makna.
Begitu juga kemenangan atau kemudahan takkan banyak memberi arti tanpa didahului rintangan dan kesusahan. Setelah mendung terbitlah cerah.
Tak ada hidup tanpa masalah, karena masalah adalah sunnah-Nya. Yang kita perlukan hanya dada yang lapang dalam menghadapinya.
Jika ketabahan yang kita bina, nikmat akan terasa. Jika keluhan yang senantiasa kita bina sengsara akan selalu bertambah.
Permasalahan datang untuk kita hadapi, bukan untuk dicaci atau dimaki. Musibah adalah medium dalam proses pendewasaan. Tanpa permasalahan kita takkan pernah dewasa.
Tanpa kesusahan kita takkan menjadi orang yang luar biasa.
”Jalan yang lurus dan rata takkan pernah menghasilkan pemandu yang hebat. Laut yang tenang takkan pernah menghasilkan pelaut yang cekap. Langit yang cerah takkan pernah menghasilkan juru terbang yang handal.”
Di saat kita mencari solusi dalam suatu permasalahan, di saat itulah sebuah proses pendewasaan hidup akan bermula.
Maka, senyumlah mereka yang memiliki masalah dan mampu mengatasi permasalahan tersebut dengan bijak, yaitu dengan tetap selalu bergantung kepada keputusan Allah yang maha adil setelah tawakal dilakukan.
Mari bersama kita menakluki masalah!
BERSIHKAN Hati Bermula dari Ramadhan ini
Mulianya seseorang tidak dilihat dari penampilan luarannya, melainkan dari hatinya. ‘‘Sesungguhnya, Allah tidak melihat rupa dan harta-harta kamu, tetapi melihat hati dan perbuatanmu.” (HR Muslim).
Dalam riwayat lain, Ali bin Abi Thalib r a menceritakan bahwa Rasulullah bersabda,”Tiada satu hati pun kecuali memiliki awan seperti awan menutupi bulan. Walaupun bulan bercahaya, kerana hatinya ditutup oleh awan, ia menjadi gelap. Ketika awan itu berlalu, ia pun kembali bersinar.” (HR Bukhari dan Muslim).
Bersih hati
Hadis ini memberikan gambaran yang sangat indah. Hati manusia sebenarnya bersih atau bersinar, namun kerap ditutupi oleh awan kemaksiatan hingga sinarnya menjadi tidak nampak. Oleh sebab itu, kita harus berusaha menghilangkan awan yang menutupi cahaya hati kita.
Bersempena dengan Ramadhan kali ini, marilah kita ambil peluang untuk membersihkan hati kita.
Bagaimana caranya?
Pertama, Muhasabah diri.
Muhasabah diri dalam bahasa Arab disebut muhasabatun nafsi, artinya mengenal pasti apa saja penyakit hati kita. Semua orang akan tahu apa sebenarnya penyakit qalbu (hati) yang dideritanya itu.
”Hai, orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memerhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat) dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya, Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS Alhasyr [59]: 18).
Kedua, perbaiki diri atau bertaubat.
Ini merupakan tindakan lanjut dari muhasabah diri. ”Hai, orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang sebenar- benarnya. Mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai ….” (QS Attahrim [66]: 8).
Ketiga, Taddabur Al Quran.
Menelaah isi Al-Quran lalu menghayati dan mengamalkannya. ”Maka, apakah mereka tidak memerhatikan AlQuran ataukah hati mereka terkunci?” (QS Muhammad [47]: 24).
Keempat, menjaga kelangsungan amal soleh.
Amal soleh adalah setiap ucapan atau perbuatan yang dicintai dan diredhai Allah SWT. Amalan walaupun sedikit tetapi berterusan, adalah lebih disukai oleh Allah
Kelima, berzikir
Sentiasa mengisi waktu dengan berzikir. Mulut yang sentiasa basah dengan zikir kepada Allah. Rasulullah SAW telah bersabda: pada hari kiamat orang yang paling beruntung mendapat syafaatku ialah orang yang banyak membaca kalimah ‘Laailaha illallah’dengan hatinya dan jiwanya iaitu dengan hati yang ikhlas.
Tuntunan Islam, jika dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, akan menghadirkan hatiyang tenteram, bersih, serta bersinar terang.
Ibnu Abbas r a menceritakan bahwa ketika menginap di rumah Rasulullah Sallallhu ‘alaihi Wasallam, ia pernah mendengar beliau mengucapkan doa berikut : ”Ya Allah, jadikanlah di dalam hatiku cahaya, di lidahku cahaya, di pendengaranku cahaya, di penglihatanku cahaya. Jadikan di belakangku cahaya, di hadapanku cahaya, dari atasku cahaya, dan dari bawahku cahaya. Ya Allah berikan kepadaku cahaya.” (HR Muslim).
Itu adalah perkara-perkara basic. Asas dalam menjaga kesihatan jiwa dan menghidupkan hati. Dalam apa jua peringkat umur, perkara-perkara inilah yang perlu diperhati. Semoga amalan ini berpanjangan, walaupun selepas bulan Ramadhan
Arti Sebuah Kehidupan
Awan sedikit mendung, ketika kaki kecil Yani berlari-lari gembira di atas jalan melalui kawasan berlampu merah. Baju merahnya yang labuh melambai-lambai di tiup angin. Tangan kanannya memegang eskrim sambil sesekali mengangkatnya ke mulutnya untuk digigit, sementara tangan kirinya memegang tangan ayahnya.
Yani dan ayahnya memasuki kawasan perkuburan, belok ke kanan & kemudian duduk Di depan sebuah nisan.“Yani, ini kubur nenek yani. Mari kita berdo’a untuk nenek”Yani melihat wajah ayahnya, lalu menirukan tangan ayahnya yang mengangkat ke atas dan ikut memejamkan mata seperti ayahnya. Dia mendengar ayahnya berdoa untuk neneknya…
“Ayah, nenek waktu meninggal umur 50 tahun ya Yah.” Ayahnya mengangguk sambil tersenyum, sambil memandang pusara Ibu-nya.
“Hmm, berarti nenek sudah meninggal 42 tahun ya Yah….” Kata Yani berlagak sambil matanya menerawang dan jarinya mengiru.
“Ya, nenek yani sudah di dalam kubur 42 tahun … “
Yani memutar kepalanya, memandang sekeliling, banyak lagi kubur disekitar itu .. Disebelah kubur neneknya, ada kubur tua berlumut “1882 : 1910″
“Hmm.. Kalau yang itu sudah meninggal 106 tahun yang lalu ya Yah”, jarinya menunjuk nisan disamping kubur neneknya.
Sekali lagi ayahnya mengangguk. Tangannya mengusap kepala satu-satunya anaknya itu.
“Hmm.. kenapa sayang?” kata ayah sambil menatap mata anaknya.
“Hmmm, ayah kan semalam ngomong kalau kita mati, nanti di kubur dan kita banyak dosa, kita akan disiksa” kata Yani sambil meminta persetujuan ayahnya.
“betul kan yah?”
Ayahnya tersenyum, “A’ah.. tapi kenapa?”
“hmm … Kalau nenek banyak dosanya, berarti nenek sudah disiksa 42 tahun kan ayah di kubur? Kalau nenek banyak pahalanya, berarti sudah 42 tahun nenek senang dikubur …. betul tak yah?” mata Yani bersinar karena dapat menjelaskan kepada ayahnya.
Ayahnya tersenyum, namun sekilas tampak keningnya berkerut, nampak seperti cemas ….. “Ya nak, bijak betul yani,” kata ayahnya ringkas.
Pulang dari kubur, ayah Yani nampak gelisah di atas sajadahnya, memikirkan apa yang dikatakan anaknya… 42 tahun hingga sekarang… kalau kiamat datang 100 tahun lagi…142 tahun disiksa.. atau bahagia dikubur ….
Dia menunduk … Menetiskan air mata…
Kalau dia meninggal dan banyak dosanya, dan kiamat masih 1000 tahun lagi berarti dia akan disiksa 1000 tahun?
Innalillaahi WA inna ilaihi rooji’un ….
Air matanya semakin banyak menetis, sanggupkah dia selama itu disiksa? kalau kiamat 1000 tahun ke depan, kalau 2000 tahun lagi? Kalau 3000 tahun lagi? Selama itu dia akan disiksa di kubur. Dan setelah dikubur? Bukankah akan lebih parah lagi? Tahankah?
Ya Allah… Dia semakin menunduk, tangannya terangkat, keatas bahunya naik turun tak teratur…. air matanya semakin membanjiri janggutnya
Allahumma as aluka khusnul khootimah..
berulang kali di bacanya DOA itu hingga suaranya serak … Dan dia berhenti sejenak ketika terdengar batuk Yani.
Dihampirinya Yani yang tertidur di atas sofa. Dibetulkannya selimutnya. Yani terus tertidur…. tanpa tahu, betapa sang ayah sangat berterima kasih padanya karena telah menyadarkannya arti sebuah kehidupan… Dan apa yang akan datang di depannya…
“Ya Allah, letakkanlah dunia ditanganku, jangan Kau letakkan dihatiku…”
Subscribe to:
Posts (Atom)