Ada sebuah perumahan yang terdiri dari berbagai macam rumah, berbagai macam penghuni, dan berbagai macam pintu. Setiap rumah yang ada di perumahan ini hanya ditempati satu penghuni saja. Kemudian orang-orang yang berkunjung ke rumah ini adalah nantinya yang akan menemani si penghuni untuk bertempat tinggal.
Kebanyakan rumah di perumahan ini mempunyai hiasan untuk menarik perhatian pengunjung. Tidak lupa pintu-pintu rumah juga dihiasi sedemikian rupa berharap banyak orang yang tertarik untuk mengunjungi rumah tersebut. Terkesan antar rumah berlomba-lomba dalam hal ketertarikan.
Ada pula rumah yang minim hiasan, bahkan hampir terlihat sepi, namun tetap rapi dan bersih sehingga indah dipandang. Hampir tidak ada orang yang berkunjung ke rumah itu. Hanya orang-orang yang berpendirian teguh yang berani mengetuk pintu rumah tersebut. Mereka mempunyai tujuan, yaitu menemani orang yang dibalik pintu itu selamanya.
Kemudian penghuni rumah pun bermacam-macam, misalnya penghuni dengan rumah yang banyak hiasan untuk menarik perhatian tadi. Penghuni ini banyak memilih orang-orang yang berkunjung ke rumahnya untuk menemaninya tinggal. Berharap seseorang, namun ternyata orang tersebut mengunjungi rumah yang lain. Berharap orang yang akan bertempat tinggal di rumahnya akan tinggal selamanya, namun ternyata cuman sebentar saja. Terkadang orang yang berkunjung tersebut sudah merasa bosan, maka dia pergi dan berkunjung ke rumah yang lain. Tiap kali tamu meninggalkan rumah, pasti ada saja perabot yang pecah. Tiap kali pintu diketuk, dia berharap itu suara ketukan yang terakhir, dengan tamu yang dia harapkan, untuk menemaninya tinggal di rumahnya seumur hidup.
Ada pula penghuni yang rapat-rapat menutup pintunya. Tidak membiarkan sembarang orang untuk masuk. Hanya orang-orang yang gigih saja yang dia terima. Dia berharap orang yang mengetuk pintunya adalah orang yang bertujuan kuat untuk menemaninya tinggal. Kadang kala dia tidak tahu siapa yang mengetuk pintunya, tapi dia yakin orang tersebut adalah orang yang terpilih untuknya. Dia khawatir juga perabot rumahnya ada yang pecah. Sehingga dengan keadaan yang sedemikian ini, rumahnya masi bagus dengan perabot yang utuh.
Rumah-rumah yang ada di perumahan ini ibarat diri kita. Kita berharap suatu saat nanti ada seseorang yang menemani kita selamanya, menjadi pendamping hidup menuju surga-Nya. Memang, ada orang yang kita harap, ada juga yang tidak kita sangka. Namun, semuanya adalah bagian dari skenario-Nya.
Maka, hati-hati jika mengetuk pintu. Karena kamu tidak tahu harapan apa yang tersimpan di balik pintu itu. Akankah pula perabotan rumah di dalamnya pecah karenamu. Sehingga pantaskan saja diri terlebih dahulu. Hingga waktunya tiba, kamu ketuk pintu yang kamu tuju.
No comments:
Post a Comment