Oleh: Ustadz Aan Chandra Thalib, حفظه الله تعالىMari bercermin…Yang paling banyak merusak dan menyibukkan para ulama saat ini adalah perilaku sebagian anak-anak muda yang tergesa-gesa dalam memetik hasil usaha menuntut ilmu. Mereka sangat mudah mengutarakan pendapat dan berfatwa pada setiap masalah. Mengatasi persoalan anak-anak muda seperti ini jauh lebih sulit ketimbang mengatasi persoalan masyarakat.Ingat… Bila engkau masih berstatus pemula dalam menuntut ilmu agama, maka jangan memposisikan diri seolah-seolah dirimu adalah Syaikhul Islam, yang mudah mengeluarkan pendapat pada masalah-masalah besar.Bersabarlah sampai keilmuanmu benar-benar matang. Bila ada yang bertanya tentang suatu permasalahan yang belum engkau pelajari, maka sarankan agar ia bertanya pada orang yang lebih berilmu darimu, atau berikan kontak ulama yang mumpuni.Sungguh… Jangan jatuhkan dirimu ke jurang neraka karena berbicara tanpa ilmu.Ada ungkapan yang mengatakan,تزبب قبل ان تحصرم“Menjadi kismis sebelum menjadi anggur yang matang”Ya, sebelum menjadi kismis, anggur mengalami beberapa fase, yaitu menjadi bunga, kemudian menjadi bakal buah sampai berubah menjadi anggur hijau yang sedikit lunak, kemudian memerah dengan rasa yang lebih manis untuk selanjutnya menjadi kismis. Sebagaimana anggur yang mengalami sekian fase sampai menjadi kismis begitulah seharusnya penuntut ilmu, hendaklah ia melewati setiap fase dalam menuntut ilmu, hingga ia benar-benarlayak berfatwa.Ingat juga, bahwa dokter yang keilmuannya setengah-setengah sangat berbahaya bagi pasien. Maka begitu juga dengan penuntut ilmu yang setengah-setengah dalam belajar, dia akan sangat berbahaya bagi umat.(Faidah dari majelis sama’ dan ta'liq ‘terhadap Kitab Tauhid karya Imam Ibnu Khuzaimah bersama Syaikh Al Musnid Hamid Akram Bukhory -hafidzahullah-)
Be sure that your mouth isn’t faster than your brain. *remindmyself*
No comments:
Post a Comment