Blogroll

Wednesday, 27 April 2016

(repost) Untuk Keluarga


by : @salimafillah
Selalu ada waktu yang harus terluang untuk keluarga, yang tentang mereka Allah akan mempertanyakan kepemimpinan dan bimbingan kita. Waktu yang bermutu mensyaratkan jumlah tertentu yang harus disediakan demi menyusun rasa-rasa surga di dalam rumah dan keluarga. Betapa penting ini menjadi catatan, sebab telah tertulis amanah berat di dalam firmanNya:
“Jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka!” (QS At-Tahriim [66]: 6)
Hikmah dan nasehat, kabar gembira dan teguran, teladan dan pengarahan, serta kebijaksanaan dan ketulusan, pertama-tama menjadi hak mereka sebelum siapapun yang selainnya. Maka dalam tugas dakwah awalnya pun Sang Nabi diberi perintah untuk memberikan peringatan kepada handai taulannya yang terkarib.

Friday, 8 April 2016

Tulisan: Pengharapan Terbaik





Takut? Khawatir? Kecewa? Mungkin itu hal-hal yang sering kita pikirkan dan mungkin pernah terjadi dalam kehidupan kita. Iya, tepatnya ketika kita mengharapkan sesuatu hal yang ingin kita raih dan capai. Ada banyak hal yang mungkin kita perjuangkan, ada banyak cerita yang mungkin dicita-citakan. Ada banyak pula suka dan duka yang mewarnai. Entah berupa senyuman maupun airmata.
Pengharapan kita pada sesuatu hal, lakukanlah dengan semampu kita. Lakukan selama itu adalah untuk niat yang baik, untuk kebaikan. Ikhtiarkan dengan sebaik-baik ikhtiar dalam rangkaian-rangkaian doa dan usaha yang berterusan. Lalu, bertawakallah. Bertawakal dalam makna yang bukan berarti menyerah ataupun berputus asa.

Tuesday, 5 April 2016

"Ayah, Apakah Umar Telah Meninggal? "



Ketika istri membukakan pintu untukku, di waktu zhuhur siang ini, aku melihat dia menutup wajahnya. Aku bertanya: “apa yang terjadi?.”

“Si kecil.” Jawabnya pelan dan lirih.

Aku segera menuju kamar anak-anak. Aku mendapati si kecil menyendiri di atas ranjang. Aku memeluknya dan kembali mengulang pertanyaan kepada istri.

“Apa yang terjadi?”

Istri tidak menjawab. Aku meletakkan tanganku di kening si kecil. Tak ada tanda-tanda dia sakit.

“Apa yang terjadi?.” Aku kembali bertanya kepada istri.

Ternyata istri tak mau menjawab di hadapan si kecil. Aku mengajak istri menuju kamar kami.

Mulailah istri bercerita apa yang terjadi pada si kecil. Dan aku pun mengetahui apa yang terjadi setelah istri bercerita. Ternyata aku telah memahami cerita utuhnya tetapi istri hanya mengetahui sebagiannya saja.

Dan aku pun mengisahkan kepada istri apa yang tidak ia ketahui tentang si kecil.

Suatu ketika, saat itu, aku begitu ingin tidur bersama ketiga anak-anakku: Asma, Aisyah, dan si kecil. Aku sering kabur dari kamarku menuju kamar mereka dan merebahkan badanku yang tinggi di ranjang mereka.