akhir-akhir ini, saya sering mendapat
pertanyaan yang sama tentang masalah aurat. Bagaimana menjawab Pertayaan mereka
yang ingin menutup aurat?
Bagaimana hidup mereka
memakai jilbab?
Bagaimana cara memberi
pemahaman kepada mereka tentang aurat?
Di sini saya berusaha
mengumpulkan alasan-alasan dan argumen kritik buat si pelaku bedah aurat.
Terima kasih kepada sumber tersebut, bisa menjadi untuk jawaban lengkap.
Dan artikel ini tidak
hanya berfokus pada isu bertudung, bahkan juga buat muslimah yang berjilbab
pendek, memakai sendat serta kaum muslimin sendiri yang intens aurat.
Insyaallah semoga
bermanfaat buat mereka yang mencari-cari jawaban tentang masalah ini.
1. Meskipun
aurat, diri masih menjaga martabat dan tidak melakukan hal tak
senonoh?
"Janganlah nilai
orang dari luarnya. Do not judge a book by its cover! "
"Meskipun tidak
pakai jilbab, saya tetap masih jaga shalat dan menjaga perilaku"
Jawaban:
Apakah Anda mengklaim
diri Anda memiliki hati yang suci, iman yang tinggi dan seharusnya itu.
udah cukup menjamin
martabat diri tanpa harus menutup aurat?
Tapi apakah Anda
berani menjamin bahwa semua pria ajnabi yang melihat aurat Anda memiliki hati
sesuci dan iman setinggi Anda juga?
Langsungkah mereka
tidak mempengaruhi dan tidak membangkitkan nafsu serakah mereka yang berada di
depan Anda?
Jadi, perlu diberi
pemahaman bahwa kewajiban wanita menutup aurat bukanlah semata-mata untuk
menjaga maslahat dan martabat pihak wanita itu sendiri, tetapi maslahat yang
lebih besar adalah menjaga masyarakat yang berada di sekelilingnya agar tidak
terfitnah disebabkan budaya
mengungkapkan
aurat.
Betapa banyak
kasus-kasus kejahatan perkosaan dan cabul bersumber dari wanita sendiri yang
memamerkan tubuhnya yang telanjang di hadapan khalayak pria.
Maka tutuplah aurat
bukan sekadar untuk Anda, tetapi juga demi kemaslahatan orang lain di
sekitar.
.
2. Perempuan yang
bertudung lebih buruk dari tak berJilbab?
"Ala ...
perempuan pakai jilbab pun berperangai buruk!"
"Ada juga teman
saya yang benar-benar menutup aurat tapi perangai dan perilaku mereka lebih
buruk dari perempuan yang tidak memakai Jilbab!"
"Ada seorang
kakak tu pakai Jilbab, tapi perangai buruk, mengumpat sana mengumpat
sini"
"Siapa kata orang
tak pakai Jilbab semua jahat?"
Jawaban:
Ungkapan Anda ini
tampaknya sedang memperlekehkan insan yang sedang berusaha mentaati perintah
Allah (dalam bab tutup Aurat).
Apakah Anda melihat
bahwa Anda sudah lebih baik dibandingkan insan yang menutup aurat tersebut
ketika Anda berani mengucapkan ungkapan seperti itu, sedangkan Anda sendiri
membiarkan aurat Anda terbuka?
Salah sama sekali
dalam urusan agama, untuk kita membandingkan diri kita dengan mereka yang lebih
buruk agama dan akhlak. Ini adalah teknik Setan untuk menghentikan seseorang
dari melakukan upaya pemulihan diri kepada yang lebih baik.
Nabi bersabda: Dua hal
yang siapapun dapat perolehinya akan ditulis dirinya sebagai hamba yang
bersyukur dan sabar, orang yang gagal dalamnya, tidak akan ditulis sebagai
orang bersyukur dan sabar. Yaitu siapa yang melihat tentang agamanya kepada
mereka yang jauh lebih baik darinya, lalu dia berusaha mengikutinya, dan dalam
hal keduniaan mereka melihat kepada orang-orang yang kurang darinya sehingga ia
memuji Allah atas nikmat yang diperolehnya. (HR At-Tirmidzi)
.
3. Tidak ingin
hipokrit bila bertudung?
"Bertudung ini
membutuhkan keikhlasan ..."
"Saya ingin
berubah karena saya sendiri yang ingin berubah. Saya ingin melakukannya dengan
ikhlas, bukan karena disuruh. "
"Buat apa pakai
Jilbab kalau hati tak benar"
Jawaban:
Allah swt dan
Rasul-Nya telah memerintahkan seluruh wanita muslimah WAJIB untuk menutup aurat
tidak peduli apakah seseorang itu ikhlas atau tidak, suka atau tidak, disuruh
oleh orang lain atau terbit dari hatinya sendiri.
Sama seperti
mendirikan shalat, membayar zakat, puasa Ramadhan dan semua perintah serta
larangan Islam yang lain, apakah seseorang itu ikhlas atau tidak, terpaksa atau
tidak.
Jika ikhlas dijadikan
alasan maka, banyak diluar sana tidak perlu shalat 5 waktu karena sulit
mencapai tingkat keikhlasan yang ingin dicapai.
Perlu dicatat, jika
seseorang menutup aurat secara ikhlas atau parsial ikhlas, maka dia akan
mendapat imbalan sekadar keikhlasannya. Namun tanggung jawab fisik yang
diwajibkan oleh agama dianggap sudah terlaksana secara lahiriah.
ATAU kata lainnya,
tatkala itu dia hanya BERDOSA SEKALI yaitu karena tidak melaksanakannya secara
ikhlas, tetapi dia terhindar dari dosa tidak mengerjakan yang wajib atasnya
secara zahir.
Namun jika dia degil
dan tidak menutup aurat, atas alasan TIDAK IKHLAS, TIDAK MAHU HIPOKRIT dan
sebagainya, tindakannya itu menjadikannya BERDOSA di sisi Allah secara fisik
dan juga spiritual, atau dalam kata lainnya, dia berdosa DUA KALI.
Dosa di level pertama
dan kedua sekaligus, bahkan lebih hancur ketika dosa level pertama itu sangat
mudah tumbuh ketika menular kepada orang lain, seperti ketika hanya ada mata
pria bukan mahram yang melihat, ketika itu dosa bukan hanya dua kali tetapi
sebanyak mata pria yang melihat .
Adapun bagi mereka
yang tidak ikhlas tadi, at least dia sudah selamat dari cambahan dosa dari mata
pria.
4 Menunggu seru untuk
berjilbab?
"Biarlah itu
datang dari saya sendiri, bukan dipaksa siapapun. Bila tiba waktu, Insyaallah
saya bertudung "
"Saya tahu hari
itu akan tiba tapi bukan sekarang"
"Insyaallah, bila
sudah menikah barulah saya bersedia"
Jawaban:
Jika bukan sekarang,
maka apakah ketika Melihat orangmati baru ingin berubah? Sadarilah
wahai diri, bahwa kematian akan datang secara tiba-tiba dan tidak ada jaminan
umur masih panjang beberapa minggu lagi.
.
"Katakanlah
kepada wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara
kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang bisa
nampak darinya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan
jangan menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka atau ayah mereka
atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka,
atau saudara-saudara mereka, putera-putera pria mereka , atau putera-putera
saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang
mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak memiliki keinginan
(terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang 'aurat wanita. Dan
jangalah mereka menghentakkan kaki untuk diketahui orang akan apa yang
tersembunyi dari perhiasan mereka.Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah
hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. "- Surah an-Nur ayat
31
No comments:
Post a Comment