Blogroll

Friday, 20 February 2015

Wanita, Pahamilah Ini


Sebuah Ringkasan dari Salim A Fillah
PertamaSatu hal yang seringkali dilupakan oleh banyak wanita adalah bahwa kemuliaan wanita tidak bergantung pada laki-laki yang mendampinginya.
Tahu darimana? Allah meletakkan nama dua wanita mulia dalam Al Quran, Maryam dan Asiyah. Kita tahu, Maryam adalah wanita suci yang tidak memiliki suami, dan Asiyah adalah istri dari manusia yang sangat durhaka, Firaun. Apakah status itu mengurangi kemuliaan mereka? No!
Itulah mengapa, bagi wanita di zaman Rasulullah dulu, yang terpenting bukan mendapat jodoh di dunia atau tidak, melainkan bagaimana memperoleh kemuliaan di sisi Allah.
KeduaBicara jodoh adalah bicara tentang hal yang jauh: akhirat, surga, ridha Allah, bukan semata-mata dunia.
Ketiga
Jodoh itu sudah tertulis. Tidak akan tertukar. Yang kemudian menjadi ujian bagi kita adalah bagaimana cara menjemputnya. Beda cara, beda rasa. Dan tentu saja, beda keberkahannya.
Keempat
Dalam hal rezeki, urusan kita adalah bekerja. Soal Allah mau meletakkan rezeki itu dimana, itu terserah Allah. Begitupun jodoh, urusan kita adalah ikhtiar. Soal Allah mau mempertemukan dimana, itu terserah Allah.
Kelima
Cara Allah memberi jodoh tergantung cara kita menjemputnya. Satu hal yang Allah janjikan, bahwa yang baik untuk yang baik. Maka, mengupayakan kebaikan diri adalah hal utama dalam ikhtiar menjemput jodoh.
Keenam
Dalam urusan jodoh, ta’aruf adalah proses seumur hidup. Rumus terpenting: jangan berekspektasi berlebihan dan jangan merasa sudah sangat mengenal sehingga berhak menafsirkan perilaku pasangan.
Ketujuh
Salah satu cara efektif mengenali calon pasangan yang baik adalah melihat interaksinya dengan empat pihak, yakni Allah, ibunya, teman sebayanya, dan anak-anak.
Kedelapan
Seperti apa bentuk ikhtiar wanita?
1. Meminta kepada walinya, sebab merekalah yang punya kewajiban menikahkan.
2. Meminta bantuan perantara, misal guru, teman, dll. Tapi pastikan perantara ini tidak memiliki kepentingan tertentu yang menyebabkannya tidak objektif.
3. Menawarkan diri secara langsung. Hal ini tidak dilarang oleh syariat.Bisa dilakukan dengan menemuinya langsung atau melalui surat dengan tulisan tangan. Konsekuensi satu: Ditolak. Tapi itu lebih baik daripada digantung.
Kesembilan
Bagaimana jika ada pria yang datang pada wanita, menyatakan rasa suka, tapi meminta ditunggu dua atau tiga tahun lagi? Perlukah menunggu? Sabar itu memang tidak ada batasnya. Tapi ada banyak pilihan sabar. Silakan pilih. Mau sabar menunggu, atau sabar dalam merelakannya. Satu hal yang pasti, tidak ada jaminan dua tiga tahun lagi dia masih hidup. Pun tidak ada jaminan kita bisa menuntut jika dia melanggar janjinya, kecuali dia mau menuliskan janjinya dengan tinta hitam diatas kertas putih bermaterai.
Kesepuluh
Bagaimana jika ada pria yang jauh dari gambaran ideal seorang pangeran tapi shalih datang melamar? Bolehkah ditolak?
"Tanyakan pada hatimu: Mana di antara semua faktor itu yang paling mungkin membawamu dan keluargamu ke syurga."
Salim A. Fillah 
Cinta terbaik adalah saat kau mencintai seseorang yang membuat akhlakmu makin indah, jiwamu makin damai, hatimu makin bijak. Dia menjadi penegur saat taatmu luntur, menjadi penasehat saat kau maksiat, menjadi pelipur saat semangatmu lebur. Dia lah cinta terbaik, yang tak hanya ingin bersamamu didunia, tapi berupaya agar bisa bersamamu di surga-Nya..
Maka bijaklah dalam mencintai, dan bijaklah dalam merasakan cinta itu.. karena seperti matahari yang cinta pada bumi namun menjaga jarak, cinta terbaik kadang tidak terlihat namun selalu dapat dirasakan.
Seperti cinta sahabatmu yang selalu mengingatkan di setiap celah kesalahanmu
Seperti cinta ibumu yang selalu mendoakan di pagi dan petangmu
Seperti cinta ayahmu yang bekerja hingga meninggalkan dunianya demi masa depanmu
Seperti cinta saudara-saudaramu yang diam diam paling mengerti kesedihanmu
Maka inilah cinta terbaik
Yang membuat hidup ini terasa seperti..
Mungkin belum surga, tapi in sya Allah
Serambinya :’)
"Dan terdapat 7 golongan yang akan dinaungi di padang mahsyar ketika tidak ada satupun naungan yang dapat melindunginya. Salah satunya adalah mereka yang saling mencintai karena Allah" [HR. Bukhari]
Ica KOMA 11

Thursday, 5 February 2015

Tulisan: Apakah kamu?


Aku bertanya-tanya dalam lubuk hatiku. Apakah kamu orang yang selama ini telah Tuhan tuliskan untuk ku?
Kamu yang begitu asing dalam hidupku, kamu yang datang penuh harap untuk menjemputku kerumahmu nantinya. Apakah kamu orangnya?
Kamu berjalan dengan segala beban di pundakmu, melangkah penuh kepastian untuk meyakinkan, berharap temukan jawaban. Apakah kamu orangnya?
Kamu adalah seseorang yang tak pernah menjanjikan bahwa aku akan selalu hidup bahagia denganmu, penuh suka dan duka. Namun kamu berkata dengan penuh komitmen bahwa kamu akan menjagaku, akan memastikan bahwa aku akan baik-baik saja ketika nantinya aku bersamamu. Apakah kamu orangnya?
Kamu berkata bahwa hidupmu tidaklah mudah, penuh dengan perjuangan dan kesulitan. Namun kamu berkata bahwa kamu akan memperjuangkan hidupmu dan hidupku, tak pedulikesulitan serta kepedihan apa nantinya yang akan dihadapi, kamu tetap akan mengusahakan segala hal yang terbaik dijalanNya untuk hidup kita dan anak-anak kita nantinya di masa depan. Apakah kamu orangnya?
Kamu berkata bahwa kamu bukan seorang bangsawan maupun seorang yang kaya raya, hanya seorang yang ingin menjemputku untuk melakukan perjalanan bersama-sama, menjadikanku sebuah tujuan untuk bersama pergi berlayar ke surgaNya. Apakah kamu orangnya?
Dan kamu tak peduli jawab apa yang aku berikan nantinya. Karena kamu yakin Tuhan tak pernah menyia-nyiakan usaha hambaNya. Kamu memastikan bahwa jika pada akhirnya bukanlah aku orangnya, Tuhan akan menunjukan jalan versi terbaikNya untukku dan untukmu.
Lalu aku bertanya-tanya, wahai Tuhan apakah ia yang terbaik untuk ku menurutMu?
Fikratus Sofa Muzakkiya

Renungan


Jika semua yang kita kehendaki terus kita MILIKI, darimana kita belajar IKHLAS
Jika semua yang kita impikan segera TERWUJUD, darimana kita belajar SABAR
Jika setiap do’a kita terus DIKABULKAN, bagaimana kita dapat belajar IKHTIAR
Seorang yang dekat dengan ALLAH , bukan berarti tidak ada air mata
Seorang yang TAAT pada ALLAH, bukan berarti tidak ada KEKURANGAN
Seorang yang TEKUN berdo’a, bukan berarti tidak ada masa masa SULIT
Biarlah ALLAH yang berdaulat sepenuhnya atas hidup kita, karena ALLAH TAHU yang tepat untuk memberikan yang TERBAIK
Ketika kerjamu tidak dihargai, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KEIKHLASAN
Ketika usahamu dinilai tidak penting, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KESABARAN
Ketika hatimu terluka sangat dalam, maka saat itu kamu sedang belajar tentang MEMAAFKAN
Ketika kamu lelah dan merasa kecewa, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KESUNGGUHAN
Ketika kamu merasa sepi dan sendiri, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KETANGGUHAN
Ketika kamu harus membayar biaya yang sebenarnya tidak perlu kau tanggung, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KEMURAH – HATIAN
Tetap semangat…
Jaga keikhlasan…
Tetap sabar…
Tetap tersenyum…
Karena kamu sedang menimba ilmu di UNIVERSITAS KEHIDUPAN
ALLAH menaruhmu di “tempatmu” yang sekarang, bukan karena “KEBETULAN”…
Orang yang HEBAT tidak dihasilkan melalui kemudahan, kesenangan, dan kenyamanan
MEREKA dibentuk melalui KESUKARAN, TANTANGAN & AIR MATA…
Ya Allah, kuatkan kami yang lemah ini untuk Istiqomah di jalan-Mu hingga maut menjemput…
Aameen Ya Rabb…
Rasfiuddin ADK 50