Blogroll

Sunday, 27 April 2014

Ayah : Solehah kah Aku Untukmu?

Sering saja kita membaca tentang bagaimana menjadi isteri solehah untuk suami soleh


Namun, jarang kita bermuhasabah, adakah kita telah berjaya menjadi yang solehah untuk insan yang selayaknya king of our heart  kita yaitu seseorang yang bergelar ‘ayah’.

Tahukah atau sedarkah kita, selagi kita belum menikah. Ayah kita lah yang menanggung segala perkara yang bersangkut paut dengan diri kita sehinggalah ke dosa-dosa kita?

Ayuk.. Kita mula renung-renungkan..
Pernah atau tidak kalian bayangkan suatu hari yang sangat damai.. kalian akan  mendapat berita yang ayah kesayangan kalian telah pergi buat selama-lamanya?

Tanpa sempat kalian menyatakan maaf buatnya. Tanpa sempat kalian mendengar kata-katanya buat kali terakhir dan tiba-tiba kalian di beritahu yang ayah kalian telah pergi untuk selama-lamanya dari dunia ini.
Allahu Akhbar. Saya jamin dan yakin seperti skit gugur jantung kita di saat itu.

“ dan (ingatlah), Allah tidak sekali-kali akan melambatkan kematian seseorang (atau sesuatu Yang bernyawa) apabila sampai ajalnya; dan Allah amat mendalam pengetahuannya mengenai Segala Yang kamu kerjakan.” Al munafiqun:11
Pasti. Dan amat pasti. Kematian seseorang yang bergelar ayah itu akan berlaku. Persoalannya, sudahkah kita menjadi anak yang soleh dan solehah untuk beliau sebagai bekalannya di alam kubur sana?

Ingat kah kita tentang hadis ini, daripada Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu katanya, Rasulullah SAW telah bersabda : Jika anak Adam meninggal, maka amalnya terputus kecuali dari tiga perkara, sedekah jariyah (wakaf), ilmu yang bermanfaat, dan anak soleh yang berdoa kepadanya.” (HR Muslim).

Suka untuk saya menyatakan  kita hanya sibuk untuk menjadi soleh/solehah buat suami/isteri atau bakal suami/isteri.
Namun, berusahalah dan kejarlah juga ciri-ciri untuk menjadi yang soleh dan solehah buat kedua ibu  bapa kita.
Karena mereka  yang sangat-sangat berjasa dalam kita membina kehidupan di muka bumi ini.
Di akui kita juga manusiawi. Lumrah alam manusia sentiasa terjerumus atau terjatuh dalam lembah kehinaan sang syaitan.

Namun, ayolah sama-sama kita muhasabah sentiasa bagaimana cara untuk kita menjadi anak yang soleh dan solehah buat kedua ibu bapa kita supaya doa kita diterima sebagai ‘bekalan’ untuk mereka di ‘sana’.

 apa Tujuan kita menjadi anak yang solehah?

Buat muslimah yang di kasihi. Ayolah kita mengingatkan kembali diri kita. apa Tujuan kita menjadi anak yang solehah? Adakah semata untuk mendapat suami soleh?

Sedangkan telah-telah kita mempunyai seorang kekasih sejak azali yang bersama-sama berdampingan dengan kita. Kita juga turut perlu menjadi solehah buat ayah kita. Karena kita hanya punya satu ayah.

Lagi-lagi jika ayah kita telah pergi meninggalkan kita buat selama-lamanya karena berjumpa dengan penciptaNya. Subhanaallah. Bagaimanakah nasib beliau di sana? solehahkah kita untuk beliau?
Adakah doa-doa kita untuk beliau sama seperti doa-doa kita buat bakal suami kita ?
Cuba hayati bait-bait nasyid ini :

“ketika berjauhan
Masihku rasa hangat kasihmu ayah
Betapaku rindukan redup wajahmu
Hadir menemaniku

Terbayang ketenangan
Yang selalu kau pamerkan
Bagaikan tiada keresahan”
Percayalah wahai muslimah. Apabila kamu berusaha menjadi yang solehah untuk ayahmu. Secara automatiknya kamu juga akan menjadi yang solehah buat suamimu. 

Jangan kita menyesal di kemudian hari. Di mana kita merasa teramat rindu untuk menyebut perkataan ‘ayah’ untuk seseorang yang bergelar ayah ketika beliau telah tiada di dunia ini.
Jangan kita merasa telah terlambat untuk kita menyatakan kasih – sayang kita kepada beliau. Jangan kita merasa derita kerana telah terlambat untuk kita memohon maaf.

Ayolah, kita renung-renungkan… :')

Semua ini belum terlambat untuk kita perbaiki.

Ini link iklan pengorbanan seorang ayah untuk anaknya :')
Sungguh luar biasa dan begitu sedih silakan di tonton:

"Jagalah selalu kecintaan dari ayahmu dan janganlah engkau memutuskannya

Anakku...Memang ayah tak mengandungmu,tapi darahnya mengalir didarahmu, namanya melekat dinamamu...Memang ayah tak melahirkanmu,tapi suaranya-lah yang pertama menghantarkanmu pada Tauhid ketika kau lahir...

Memang ayah tak menyusuimu,tapi dari keringatnyalah setiap titisan yang menjadi air susumu...

Nak...Ayah memang tak menjagaimu setiap saat,tapi tahukah kau dalam doanya selalu ada namamu disebutnya...Tangisan ayah mungkin tak pernah kau dengar karena dia ingin terlihat kuat agar kau tak ragu untuk berlindung di lengannya dan dadanya ketika kau merasa tak aman...Pelukan ayahmu mungkin tak sehangat dan seerat Ibu, kerana kecintaannya dia takut tak sanggup melepaskanmu...Dia ingin kau berdikari, agar ketika kami tiada kau sanggup menghadapi semua sendiri...

Jauh didalam hatinya dia hanya ingin mampu membanggakanmu di mata Rasulullah s.a.w, menjadi penolong di Padang Mahsyar serta menjadi hijab dari api neraka..

Ibu hanya ingin kau tahu nak..bahawa...Cinta ayah kepadamu sama besarnya dengan cinta Ibu...

"Jagalah selalu kecintaan dari ayahmu dan janganlah engkau memutuskannya, kerana yang demikian lalu Allah SWT akan memadamkan cahaya dari padamu" (HR. Bukhari)

Anakku...Pada diri ayahmu juga terdapat syurga bagimu...

Coretanku : Pahlawan itu adalah “Kamu”

Coretanku : Pahlawan itu adalah “Kamu”:      “Assalamualaykum Bapak, nanti jam 11 siang Vie mau brangkat kebandara, mungkin sekitar pukul 2 siang Vie sudah naik pesawat, mint...

Coretanku : Hijrah itu Indah

Coretanku : Hijrah itu Indah: Minggu 24 maret 2013 dimana pertamakalinya aku  memutuskan untuk berhijab, namaku Silvi aku bukan anak yang terlahir dari keluarga ya...